Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Niatan Indonesia untuk kembali aktif di Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) rupanya masih tertunda. Pasalnya permintaan Indonesia untuk masuk ke OPEC bukan lagi meyoal status sebagai observer melainkan anggota penuh.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said mengungkapkan, belum diputuskan status Indonesia dalam sidang OPEC pekan lalu dikarenakan pemerintah menginginkan agar Indonesia bukan saja menjadi anggota peninjau atau observer. Melainkan, katanya pemerintah mengusulkan agar Indonesia bisa kembali aktif di OPEC sebagai anggota penuh pasca status suspended sejak 2009 silam.
"Keanggotaan kita tidak pernah putus, hanya suspended. Indonesia memenuhi semua persyaratan untuk reaktivisi keanggotan penuh," ujarnya, di Gedung DPR RI, Selasa (9/5).
Meski ditunda, terang Sudirman mayoritas anggota OPEC telah menyampaikan dukungannya atas rencana pemerintah Indonesia. Berangkat dari hal itu, ia pun optimistis Indonesia bisa kembali aktif di OPEC dalam rangka mengamankan pasokan energi khususnya minyak bumi di dalam negeri.
"Alhamdulilah respon mereka sangat baik. Dua kegiatan di forum OPEC, bertemu dengan Sekjen, bertemu dengan major producer. Mereka seperti membuka diri," katanya.
Di kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja memastikan dengan kembali aktif menjadi anggota penuh Indonesia akan mendapat benefit yang besar dalam hal pengadaan minyak.
Perihal rencana Indonesia membeli minyak langsung dari anggota OPEC, katanya, pemerintah juga akan membentuk joint committee bersama beberapa negara seperti Iran, Irak, Arab Saudi hingga Alzarbeijan.
"Karena pembahasan kemarin baru pada level pemangku kebijkan, belum sampai ke perusahaan migas nasional. Nantinya akan dibentuk komite yang diisi oleh perusahaan untuk mendetilkan rencana tadi (pembelian minyak) sekaligus pembangunan kilang di Indonesia," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News