Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Hitungan BKSL, seluruh kegiatan operasional yang dibatasi ataupun dihentikan memiliki kontribusi lebih dari 75% dari total pendapatan perusahaan pada tahun 2019. Oleh karenanya, perusahaan properti ini memperkirakan, kegiatan operasional sejumlah bisnis yang terganggu bisa berdampak pada penurunan total pendapatan sekitar 51%-75% secara tahunan di kuartal I 2020.
Upaya efisiensi sendiri sebenarnya sudah mulai diterapkan oleh BKSL. Dalam hal promosi misalnya, perusahaan sudah mulai berhenti beriklan di beberapa kanal media, baik cetak, digital, dan media penyiaran televisi.
Kini, upaya untuk beriklan hanya dilakukan dengan mengandalkan kontrak yang sudah berjalan pada medium luar ruangan seperti misalnya billboard. Perkiraan Alfian, pemangkasan pengeluaran biaya promosi yang demikian telah menurunkan biaya promosi hingga sekitar 70% dari biasanya.
Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Sentul City (BKSL) hentikan sebagian kegiatan operasionalnya
Selain menggencarkan efisiensi, BKSL juga akan mengupayakan sejumlah strategi lainnya seperti dengan peluang kerja sama pengembangan aset-aset yang dinilai potensial untuk dikerjasamakan.
“Asetnya banyak kan, Sentul City kan memiliki landbank yang besar, itu menarik untuk dikerjasamakan,” kata Alfian.
Menyoal target kinerja, Alfian mengaku belum bisa memastikan apakah BKSL akan melakukan revisi target kinerja yang sudah ditetapkan sebelumnya atau tidak. Menurutnya, hal-hal yang demikian masih akan dirapatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang kebetulan diundur hingga 25 Juni 2020 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News