kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar pertumbuhan penjualan 20%, Integra Indocabinet (WOOD) bakal mengungkit produksi


Kamis, 06 Agustus 2020 / 20:03 WIB
Kejar pertumbuhan penjualan 20%, Integra Indocabinet (WOOD) bakal mengungkit produksi
ILUSTRASI. Perusahaan manufaktur berbahan kayu seperti furnitur, furniture, mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk optimistis kinerjanya masih bisa melaju kencang tahun ini. Hingga tutup tahun nanti, emiten produk kayu berkode saham “WOOD” tersebut mengejar pertumbuhan penjualan sebesar 20% dibanding realisasi tahun 2019 lalu.

Sebagai gambaran, sebelumnya WOOD mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,13 triliun di sepanjang tahun 2019 lalu. Dus, hitungan Kontan.co.id, dengan asumsi pertumbuhan sebesar 20%, maka WOOD membidik penjualan bersih sebesar Rp 2,56 triliun.

Optimisme WOOD bukannya tanpa alasan. Corporate Secretary and Head of Investor Relations WOOD Wendy Chandra mengatakan, permintaan produk-produk furnitur serta bahan bangunan atau building component di pasar Amerika Serikat berpeluang meningkat di semester kedua.

Baca Juga: Terdorong IA-CEPA, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) Memacu Penjualan ke Australia

Lantaran stok gudang para pembeli sudah semakin menipis di akhir semester I 2020 akibat intensitas pembelian yang berkurang pada beberapa waktu sebelumnya.

Dalam geliat pasar tersebut, sambung Wendy, produk-produk furnitur dan building component buatan Indonesia berpeluang untuk lebih dilirik oleh pembeli, sebab barang-barang dari China yang selama ini menjadi kompetitor terbesar sudah tidak sekompetitif sebelumnya.

Akibat terkena tarif, kebijakan antidumping, serta bea masuk antisubsidi (countervailing duty) oleh AS di tengah perang dagang yang berlangsung.

Peluang inilah yang ingin dimanfaatkan oleh perusahaan. Apalagi, ceruk pasar yang bisa direbut cukup besar.

Untuk produk furnitur kayu saja misalnya, Wendy mencatat bahwa China  menguasai pangsa pasar (market share) sebesar 26,3% pasar AS di tahun 2019, sementara market share produk-produk Indonesia baru mencapai 3,9% di tahun yang sama.

“China sendiri merupakan eksportir furnitur terbesar ke pasar AS, Indonesia sendiri market share-nya masih kecil, jadi potensi WOOD untuk meningkatkan market share masih sangat besar,” kata  Wendy kepada Kontan.co.id. Kamis (6/8).

Untuk diketahui, penjualan ekspor ke pasar AS memang memiliki kontribusi yang cukup besar dalam total penjualan bersih WOOD. Untuk periode semester I 2020 lalu misalnya, porsi kontribusi penjualan ekspor ke AS tercatat menyumbang sekitar 76% dari total penjualan bersih WOOD.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×