kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kelanjutan investasi smelter Tsingshan belum pasti


Minggu, 25 Juli 2021 / 16:24 WIB
Kelanjutan investasi smelter Tsingshan belum pasti
ILUSTRASI. Smelter


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib rencana investasi smelter perusahaan asal China, Tsingshan kini belum menemui kepastian pasca tak jadi menggandeng PT Freeport Indonesia (PTFI).

Freeport Indonesia memastikan tidak akan melanjutkan rencana kerja sama dengan Tsingshan usai tak mencapai kata sepakat.

Menanggapi kondisi ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun belum bisa memastikan kelanjutan investasi smelter Tsingshan yang sedianya bakal dibangun di Weda Bay, Halmahera tengah.

"Belum ada informasi ke (Ditjen) Minerba," ungkap Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Ridwan Djamaluddin kepada Kontan.co.id, Jumat (23/7).

Seperti diketahui, PTFI memastikan bakal melanjutkan proyek smelter di Manyar, Gresik. PTFI  telah meneken kontrak kerja sama untuk kegiatan engineering, procurement, dan construction (EPC) proyek smelter Manyar dengan PT Chiyoda International Indonesia pada Kamis (15/7) lalu. Nilai investasi diperkirakan mencapai US$ 2,7 miliar.

Baca Juga: Kongsi dengan Tsingshan Batal, Freeport Gaet Chiyoda untuk Bangun Smelter di Gresik

Dalam catatan Kontan, Freeport tertarik untuk kerjasama dengan Tsingshan lantaran perusahaan asal China itu akan membiayai sebagian investasi (capex) yang diperlukan untuk membangun smelter.

Tsingshan pun disebut memiliki teknologi yang bisa menekan capex sehingga lebih efisien. Hal ini dapat mengatasi keluhan Freeport yang selama ini digembar-gemborkan proyek smelter yang merugikan secara keekonomian.

Dari sisi pembiayaan, Tsingshan disebut siap untuk menanggung 92,5% biaya proyek, sedangkan 7,5% sisanya akan ditanggung oleh Freeport.  Adapun, kapasitas yang akan dibangun sebanyak 2,4 juta ton dengan biaya sekitar US$ 2,5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×