kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.830   -95,00   -0,60%
  • IDX 7.454   -37,85   -0,51%
  • KOMPAS100 1.153   -6,00   -0,52%
  • LQ45 913   -7,39   -0,80%
  • ISSI 227   0,42   0,19%
  • IDX30 470   -5,21   -1,10%
  • IDXHIDIV20 567   -5,83   -1,02%
  • IDX80 132   -0,64   -0,48%
  • IDXV30 141   0,49   0,35%
  • IDXQ30 157   -1,33   -0,84%

Kelanjutan proyek Kalibaru ditentukan pekan depan


Selasa, 20 Desember 2011 / 17:39 WIB
ILUSTRASI. Peserta BPJamsostek menggunakan protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik di kantor cabang Menara BPJamsostek Jakarta, Selasa (21/7). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/07/2020.


Reporter: Monika Novena | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Perhubungan akan kembali mengadakan pertemuan lintas kementerian pada pekan depan. Dari pertemuan itu diharapkan membawa hasil untuk menentukan arah kelanjutan proyek Kalibaru yang tersendat sampai saat ini.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyebutkan, proyek terminal peti kemas Kalibaru ini harus tetap berjalan sesuai dengan timeline. Menurutnya, tidak akan jadi masalah jika proyek ini dilaksanakan melalui tender atau mungkin dengan opsi yang lain. "Prinsipnya pembangunan terminal sudah mendesak dan harus segera dilaksanakan. Terminal harus beroperasi di 2014, supaya tidak ada stagnansi,” kata Mangindaan.

Lanjutnya, pemerintah saat ini juga sedang membahas kewajiban pemerintah terakit pembangunan akses jalan atau jembatan yang menghubungkan jalan raya ke pelabuhan dan pengerukan alur laut. Mangindaan bilang, hal ini yang sedang dilihat karena pembangunan jembatan dan pengerukan butuh dana besar. "Apakah APBN sanggup, atau justru pembangunan itu nantinya akan dimasukkan dalam proses tender mengingat biaya yang yang cukup besar. Jadi tender bukan hanya untuk pembangunan terminal,” ungkapnya.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan, pekan depan akan diadakan pertemuan lintas kementerian. “Diharapkan bisa memutuskan opsi mana yang akan diambil,” kata Bambang. Ditargetkan, sudah ada keputusan bersama sebelum akhir tahun.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Leon Muhamad menambahkan, biaya pembangunan jembatan dan pengerukan alur laut itu sendiri membutuhkan biaya Rp 2,25 triliun dari total pendanaan pengembangan Pelabuhan Kalibaru Utara senilai Rp 11,75 triliun. Sehingga dengan kebutuhan dana sebesar itu, kemungkinan besar pemerintah tak akan sanggup menanggung pembiayaannya.

Untuk itu, pihaknya memang sedang menunggu keputusan dari Kementerian Perekonomian mengenai opsi apa yang akan diambil. "Bisa jadi nanti dibuat konsorsium antarperserta yang lolos prakualifikasi atau malah Perpres penugasan BUMN. Kemarin baru proses prakualifikasi saja, belum masuk ke proses lelang sesungguhnya," ungkap Leon.

Pada jadwal yang sudah dibuat panitia lelang, proses prakualifikasi sudah dimulai sejak 15 Juni 2011 dan menetapkan lima peserta yang lolos pada 25 Agustus 2011. Sedangkan, proses penetapan pemenang atas lelang investasi itu dilakukan pada November 2011, dan proses ground breaking yang mengawali pembangunan proyek pelabuhan itu dilakukan pada Desember 2011.

Pemerintah telah menetapkan waktu pengambilan dan pengembalian dokumen selama 17 hari terhitung sejak 4 Oktober 2011. Namun dalam perjalanannya, para peserta tender meminta tambahan waktu selama 6 bulan untuk keperluan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×