Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mencapai target net zero emission pada tahun 2060, penggunaan energi baru terbarukan kian masif dilakukan. Salah satunya dengan penggunaan energi surya dalam kegiatan bisnis. Hal ini dinilai mampu meningkatkan eksistensi industri dan bisnis di pasar global mengingat tuntutan publik yang semakin mengedepankan produk ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pun hadir sebagai pilihan alternatif bagi sektor industrial dalam mensuplai energi listrik untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Lebih dari itu, selain menjadi energi alternatif yang menawarkan keramahan lingkungan, pemasangan PLTS diketahui mampu menciptakan optimasi bisnis melalui penghematan biaya listrik.
Dalam rangka mewujudkan energi terbarukan dan mengembangkan penggunaan PLTS Atap di berbagai sektor, SUN Energy meresmikan instalasi PLTS Atap di provinsi Lampung. Tepatnya di PT Visi Prima Artha.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri industri woven bags atau karung plastik dan Flexible Intermediate Container Bag (FICB), PT Visi Prima Artha berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi dalam pengurangan dampak perubahan iklim dengan memanfaatkan energi bersih sebagai sumber listrik.
Baca Juga: Permintaan Ekspor Berpeluang Naik, Emiten Batubara Belum Merevisi Target
Dion Jefferson, Chief Commercial Officer SUN Energy mengatakan, instalasi PLTS Atap di PT Visi Prima Artha merupakan portofolio yang ke-10 di Pulau Sumatera. Sebelumnya, proyek SUN Energy di Pulau Sumatera tersebar di kota Palembang, Jambi, Riau, Medan, Pematangsiantar, dan Lampung.
"Dengan opsi pembiayaan yang kami miliki yaitu SUN Rental, para pelanggan SUN Energy seperti PT Visi Prima Artha, bisa langsung memiliki sistem PLTS tanpa mengeluarkan biaya instalasi dan pemeliharaan," imbuh Dion dalam keterangan yang diterima KONTAN, Sabtu (21/05).
Dia menambahkan dengan terintegrasi, SUN Energy akan melakukan studi, gambar enjiniring, instalasi, hingga pemeliharaan di lokasi konsumen dalam kurun waktu tertentu. "Data kami menunjukkan, lebih dari 90% para pelanggan memilih sistem SUN Rental dan mereka bisa mendapatkan penghematan biaya listrik hingga 30% setiap bulannya," tandasnya.
“Hingga saat ini telah tercatat 12 pelanggan kami yang telah memanfaatkan PLTS Atap di Provinsi Lampung, yang terbesar yaitu PLTS di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berkapasitas 1 MWp, dan selanjutnya PT Visi Prima Artha dengan kapasitas 544,18 kWp yang keduanya dikembangkan oleh SUN Energy dan tentunya tersambung (on-grid) dengan PLN. Kami terus mendukung bagi para pelanggan yang ingin menggunakan PLTS Atap dengan regulasi tertentu sebagai bagian dari upaya bauran energi di Indonesia,” ungkap Agus Prasetyo, Senior Manager Perencanaan PLN UID Lampung.
Baca Juga: Arus Kas Pertamina Negatif, Pengamat: Harus Ada Kepastian Bayar Kompensasi BBM
Ungkapan tersebut memberikan gambaran akan pentingnya peran strategis yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak dalam mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan dan mendukung pemenuhan target bauran energi sebesar 23% pada tahun 2025 mendatang.
“Kami berterima kasih atas dukungan berbagai pihak, sehingga pada hari ini kami dapat meresmikan PLTS Atap yang menjadi wujud komitmen keberlanjutan PT Visi Prima Artha. Kapasitas PLTS Atap sebesar 544,18 kWp ini setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 497 ton per tahun dan bahkan setara dengan menanam pohon sebanyak 7.488,” jelas Vicky Gunawan selaku Director of Sales & Marketing PT Visi Prima Artha.
Komitmen untuk terlibat langsung dalam aksi pengurangan dampak perubahan iklim membutuhkan kolaborasi dari seluruh sektor. Nyatanya, pemanfaatan energi surya ini selain sebagai langkah nyata mengurangi penggunaan energi fosil, juga memberikan nilai lebih lainnya bagi Perusahaan seperti optimasi biaya, reputasi, hingga kepercayaan dari konsumen. SUN Energy akan terus memperluas pemanfaatan energi surya di berbagai kota demi mewujudkan Indonesia yang ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News