kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Kembangkan sektor hulu PLTS, SUN Energy buka peluang kerjasama dengan PLN


Minggu, 30 Mei 2021 / 06:22 WIB
Kembangkan sektor hulu PLTS, SUN Energy buka peluang kerjasama dengan PLN
ILUSTRASI. Pemasangan panel surya untuk PLTS


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan sektor hulu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) demi mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23% pada tahun 2025.

Hal tersebut pun disambut baik oleh SUN Energy. Karena itu, perusahaan pun turut membuka potensi kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna mengembangkan proyek konversi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ke PLTS. 

“Memang belum ada realisasinya SUN Energy menjalankan proyek dengan PLN, tapi kami siap,” kata Dion Jefferson, Chief Commercial Officer SUN Energy dalam konferensi pers, Jumat (28/5).

Lebih lanjut Dion bilang, untuk mengerjakan proyek panel surya di setiap daerah tidak dapat dilakukan secara sembarang. Selain ketertarikan orang yang ingin berinvestasi atau memesan produk panel surya, ada beberapa tender-tender yang harus dimenangkan. 

Baca Juga: SUN Energy menjajaki proyek panel surya di berbagai universitas

“Hanya selama pandemi atau tahun lalu, PLN masih tahan proyek-proyek. Jadi ditunggu saja,” jelas dia. 

Sebagaimana diketahui, potensi energi surya Indonesia sebesar 207,8 Giga Watt (GW) dan baru termanfaatkan sebesar 154 Mega Watt (MW). Hal tersebut juga menjadi mimpi pemerintah Indonesia membangun pasar yang menarik bagi investor tanah air.

Selanjutnya: Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) bukukan laba Rp 3,84 triliun pada 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×