Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pengembangan sektor hulu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) demi mengejar target bauran energi baru terbarukan (EBT) 23% pada tahun 2025.
Hal tersebut pun disambut baik oleh SUN Energy. Karena itu, perusahaan pun turut membuka potensi kerjasama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) guna mengembangkan proyek konversi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) ke PLTS.
“Memang belum ada realisasinya SUN Energy menjalankan proyek dengan PLN, tapi kami siap,” kata Dion Jefferson, Chief Commercial Officer SUN Energy dalam konferensi pers, Jumat (28/5).
Lebih lanjut Dion bilang, untuk mengerjakan proyek panel surya di setiap daerah tidak dapat dilakukan secara sembarang. Selain ketertarikan orang yang ingin berinvestasi atau memesan produk panel surya, ada beberapa tender-tender yang harus dimenangkan.
Baca Juga: SUN Energy menjajaki proyek panel surya di berbagai universitas
“Hanya selama pandemi atau tahun lalu, PLN masih tahan proyek-proyek. Jadi ditunggu saja,” jelas dia.
Sebagaimana diketahui, potensi energi surya Indonesia sebesar 207,8 Giga Watt (GW) dan baru termanfaatkan sebesar 154 Mega Watt (MW). Hal tersebut juga menjadi mimpi pemerintah Indonesia membangun pasar yang menarik bagi investor tanah air.
Selanjutnya: Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) bukukan laba Rp 3,84 triliun pada 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News