kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Kembangkan Town House, FIM Incar Lahan di Pejaten


Rabu, 18 Februari 2009 / 13:54 WIB


Reporter: Ali Imron | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tren penurunan suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) membuat pengembang town house sumringah. Tak heran, kini, mereka kian agresif mencari lahan pada kuartal kedua 2009. Lahan tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi town house di pusat kota.

Padahal sebelumnya, para pengembang town house sempat mengalami tiarap selama tiga bulan. Mereka kesulitan menjual beberapa unit town house karena banyak konsumen yang menahan diri. Tapi kini, daya beli konsumen mulai tumbuh. “Kami perkirakan daya beli konsumen akan tumbuh sekitar 40% pada kuartal kedua nanti,” kata PT FIM Pengembang Town House, Ikhsan Thalib , Rabu (18/2) di Jakarta.

Dengan adanya situasi itu, banyak pengembang yang berebut lahan di Jakarta Selatan. Pasalnya, kawasan ini - terutama untuk wilayah Pejaten dan Pasar Minggu- memang paling layak untuk mengembangkan unit town house karena merupakan tempat tinggal konsumen yang berpenghasilan tinggi. “Saat ini kami sedang mengincar lahan seluas 4.000 meter persegi di Pasar Minggu,” ujar Ikhsan.

Dengan lahan seluas itu, pengembang bisa membangun setidak-tidaknya sekitar 20 unit town house dengan masa pembangunan sekitar 3 tahun. Untuk pembangunan tersebut, pengembang menggelontorkan dana investasi sekitar Rp 20 miliar.

Selain FIM, terdapat beberapa pengembang town house lain yang juga berebut lahan di Jakarta Selatan. Sebut saja pengembang Tugu Tanah Baru Town House dan Town House Casagoya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×