kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan Wisata Medis, Turki Incar Wisatawan Indonesia


Jumat, 22 Juli 2022 / 16:30 WIB
Kembangkan Wisata Medis, Turki Incar Wisatawan Indonesia
ILUSTRASI. Wisata medis menjadi pilihan yang semakin populer bagi masyarakat Indonesia.. Kontan/Alri kemas


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wisata medis menjadi pilihan yang semakin populer bagi masyarakat Indonesia. Selain kesempatan untuk berwisata, alasan utamanya juga untuk mencari opini kedua (second opinion) dan mendapatkan perawatan berstandar internasional dengan teknologi kedokteran modern.

Menurut data Kementerian Kesehatan  sekitar 1 juta pasien Indonesia tercatat berobat ke luar negeri setiap tahunnya dan menghabiskan uang negara sekitar U$ 11,5 miliar. 

Belum lama ini, Turki juga tengah menjadi perbincangan banyak orang di Indonesia karena perawatan estetika dan operasi plastiknya. Perbincangan ini muncul setelah sejumlah artis di Tanah Air seperti Kevin Aprilio dan Anang Hermansyah melakukan transplantasi rambut di Turki. 

Baca Juga: Presidensi G20 Diharapkan Mendorong Pemulihan Sektor Pariwisata Indonesia

Kepala Kantor Acibadem Jakarta, Hasni Hutagalung mengatakan, belakangan ini memang banyak yang ke Turki untuk melakukan transplantasi rambut. “Di Acibadem sendiri punya layanan itu, tetapi (rumah sakit) di luar (Acibadem) juga ada,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (22/7). 

Hasni memberikan gambaran, proses transplantasi rambut membutuhkan waktu hingga 4 jam dengan biya bervariasi antara US$ 1.800 hingga US$ 3.000. Adapun 6 bulan kemudian, pasien harus kembali datang untuk melihat hasil transplantasinya. 

Selain transplantasi rambut, ada banyak layanan kesehatan lainnya yang ditawarkan Acibadem Group di beberapa lokasi dan telah memenuhi standar global. Acibadem juga memiliki sejumlah pusat layanan yang meliputi Pusat Kanker, Pusat Perawatan Jantung, Pusat Fertilisasi In Vitro, Pusat Transplantasi Organ (hati, ginjal, tulang sumsum), Pusat Tulang Belakang, Pusat Kedokteran Olahraga yang diakreditasi oleh FIFA, dan Pusat Bedah Robotik. 

Manajemen Acibadem mengatakan, seluruh pusat layanan tersebut telah  terakreditasi dan berkualitas secara nasional dan internasional karena peralatan teknologi canggih dan para ahli yang memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing. 

Baca Juga: Promosi Pendidikan ke Indonesia, Ini Kelebihan Kuliah di Turki

Business Development Coordinator Acibadem Headquarter di Turki, Mustafa Karadede menambahkan, di antara perawatan-perawatan kelas dunia yang ditawarkan di Turki, kebanyakan orang Indonesia mengunjung untuk menjalani perawatan transplantasi hati, perawatan onkologi, dan transplantasi sumsum tulang. 

Selain memberikan perawatan medis dengan menggunakan teknolog mutakhir, Acibadem Healthcare Group memberikan layanan kesehatan dengan bantuan 3.500 dokter dan 4.500 perawat di 22 rumah sakit dan 14 pusat rawat jalan. 

Acibadem County Representative, Sonam Sharma menambahkan, untuk pasien dan keluarga pasien yang datang ke Turki, nantinya bisa sekaligus menikmati wisata di Capadocia, Ankara, Antalya, dan destinasi wisata lainnya.

“Disini keluarga pasien serta pasien juga dapat berwisata hingga relaksasi sembari menjalankan pengobatan di pusat kesehatan kami,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. 

Adapun untuk menarik masyarakat Indonesia berobat ke Turki, Acibadem Healthcare Group meresmikan Kantor Informasi di Jakarta. Kantor informasi ini nantinya akan menghubungkan pasien dengan para dokter dan tenaga kesehatan profesional Acibadem Healthcare Group. 

Baca Juga: Pelancong Indonesia Kembali Antre ke Luar Negeri, Minat Melancongnya Bergeser

Sonam mengatakan, target setelah dibukanya kantor informasi di Jakarta ialah membawa layanan kesehatan dari Turki yang berkalitan dengan harga yang affordable untuk masyarakat Indonesia. Dia mengklaim bahwa pihaknya memiliki layanan kesehatan yang baik ditambah dengan kualitas infrastruktur yang canggih sesuai standar Eropa. “Setiap tahunnya rata-rata pasien yang kami layani sekitar 5,5 juta, kecuali saat pandemi, ini membuktikan keahlian medis yang handal,” ujarnya. 

Sebagai informasi, Acibadem Healthcare Group juga menghadirkan rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya di bawah merek Acibadem yang berlokasi di Belanda, Makedonia, Serbia, dan Bulgaria.

Investasi internasional ini dan kemitraan bersama IHH Healthcare Group telah menempatkan nama Acibadem di radar global, dan menjadikannya sebagai rantai layanan kesehatan terbesar kedua di dunia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×