kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemdag kejar target empat perjanjian dagang selesai dibahas tahun ini


Rabu, 07 November 2018 / 21:12 WIB
Kemdag kejar target empat perjanjian dagang selesai dibahas tahun ini
ILUSTRASI. Perundingan Isu IE-CEPA


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) menargetkan merampungkan perundingan empat perjanjian dagang hingga akhir tahun 2018 ini.

Empat perjanjian tersebut adalah Kerja sama Ekonomi Komperhensif Indonesia Australia (IA-CEPA) Indonesia European Free Trade Association (EFTA) IE CEPA, Indonesia Mozambik Preferential Trade Agreement (PTA) dan Indonesia Tunisia PTA.

"Mudah-mudahan sampai Desember bisa kita selesaikan," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI), Kementerian Perdagangan (Kemdag) Iman Pambagyo usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (7/11).

Iman bilang, IA-CEPA ditargetkan selesai pada tahun 2018. Saat ini perundingan IA-CEPA telah selesai secara teknis.

Selain IA-CEPA, Iman juga menargetkan Indonesia EFTA CEPA selesai tahun 2018. Iman bilang perundingan sudah diselesaikan dalam pertemuan di Bali beberapa waktu lalu.

Indonesia juga menunjukkan keseriusan menggarap pasar non tradisional untuk mendongkrak ekspor. Salah satu peluang yang akan dibuka adalah di Afrika.

"Sekarang mencoba menyelesaikan Indonesia Mozambik PTA, hanya beberapa ratus post tarif dan Indonesia Tunisia PTA," terang Iman.

Sementara itu, Kerja sama Ekonomi Komperhensif Regional (RCEP) yang menyertakan negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) ditambah 6 negara lain yaitu China, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru belum dapat selesai pada tahun 2018.

Sebelumnya perjanjian IA-CEPA sempat dikhawatirkan akan terhambat. Hal itu disebabkan permasalahan politik luar negeri Indonesia dengan Australia.

Namun, kekhawatiran tersebut pun dimentahkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu). "Terkait IA-CEPA perundingan sudah selesai, saat ini sedang dilakukan finalisasi atau legal scrubbing," jelas Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×