kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemdag: keputusan Burger King tekan industri CPO


Jumat, 03 September 2010 / 12:59 WIB
Kemdag: keputusan Burger King tekan industri CPO


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Pemerintah merasa kecewa dengan adanya keputusan raksasa fast food asal AS Burger King yang menghentikan pemesanan crude palm oil (CPO) dari PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART). Menurut Deddy Saleh, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag), langkah yang diambil oleh Burger King tersebut merupakan langkah yang terlalu menekan.

“Kalau Netsle, Unilever atau atau pihak pembeli lain itu terlalu menakan dan merugikan, maka tentu harus mencari jalan keluar,” kata Deddy usai konferensi pers di Kemdag, Jumat (3/9). Menurut Deddy, pemerintah tetap akan memiliki posisi untuk melindungi kepentingan nasional yaitu meningkatkan kinerja ekspor CPO.

Memang, hasil audit terhadap laporan Greenpeace atas tudingan pelanggaran lingkungan kepada SMART sudah diumumkan. Namun, menurut Deddy hasil laporan itu haruis ditanggapi dengan positif karena pihak SMART juga sudah berkomitmen untuk memperbaiki kesalahannya. “Kami juga tidak menutup mata atas kemungkinan pelanggaran dari produsen juga,” jelas Deddy.

Deddy menegaskan, pemerintah berada di posisi netral dan mengaku akan memfasilitasi menyelesaikan masalah tersebut dengan cara melakukan fasilitasi. ”Ini harus diselesaikan dan pemerintah akan memfasilitasi ini,” ujar Deddy. Ia beraharap industri kelapa sawit Indonesia segera memperbaiki pengelolaan lingkungannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×