kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemdag rebranding 300 produk berpotensi ekspor


Rabu, 07 September 2016 / 20:16 WIB
Kemdag rebranding 300 produk berpotensi ekspor


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) terus berupaya memfasilitasi pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor. Salah satunya dengan pengembangan brand identity. Kali ini, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) merealisasikan program rebranding lebih dari 300 brand identity di beberapa provinsi di Indonesia.

“Kemdag memfasilitasi para pelaku usaha berorientasi ekspor agar mereka mampu menciptakan brand identity yang kuat di tengah gempuran produk-produk negara lain di kancah perdagangan internasional,” papar Direktur Jenderal PEN Arlinda, Rabu (7/9).

Menurut Arlinda, merek merupakan identitas suatu produk. Tidak hanya mengandalkan kualitas dan desain yang bagus, merek yang kreatif dan inovatif akan memperoleh positioning yang bagus dan memperkuat product awareness di benak konsumen.

Pada 2016, kegiatan rebranding dilaksanakan di Sumatera Utara, Kepulauan Riau (Batam), Banten, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya, akan diseleksi 50 pelaku usaha kategori International Corporate and Small Business (ICSB), berdasarkan kriteria innovation and creativity, customer discovery, funding, utilizing information technology, dan business model innovation.

Sejak 2011, lebih dari 300 pelaku usaha dari berbagai daerah berpartisipasi dalam program rebranding. Melalui program tersebut, pelaku usaha mengembangkan merek-merek baru. Merek-merek tersebut antara lain Lomart Gallery (Lombok), Blivahom (Sukoharjo), Pradipta (Bandung), Bodesari Rattan (Cirebon), Wiracana Handfan (Denpasar), Bali Alus (Denpasar), Kupu-Kupu Bola Dunia (Denpasar), Bali Tangi (Denpasar), Komar Batik (Bandung), Restu Mande (Bandung), Tama Chocolate Indonesia (Bandung), Rendang Uda Gembul (Bandung), dan Kopi Nusantara (Bandung).

Pada penerapannya, Kemendag bekerja sama dengan pakar rebranding. Para pelaku usaha juga belajar mendalami brand positioning dan brand personality masing-masing untuk membangun brand identity.

Brand identity diwujudkan melalui nama merek, logo, dan warna kemasan yang eye-catching untuk membedakannya dengan produk lain yang serupa agar mudah dikenali dan diingat konsumen.

Kemendag juga akan membantu pelaku usaha mengkomunikasikan mereknya melalui berbagai media, seperti kartu nama, brosur, x-banner, kemasan, tas belanja dan label harga. Semuanya merupakan elemen pendukung untuk memperkokoh positioning produk sekaligus perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×