Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mengkaji kebijakan referensi harga daging ayam di tingkat konsumen dan harga ayam hidup di tingkat peternak. Langkah tersebut sebagai upaya untuk mengendalikan pasokan GPS (Grand Parent Stock) agar tidak terlalu banyak suplainya.
Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, dengan adanya harga referensi tersebut dapat menghindarkan peternak ayam kecil. Seperti diketahui, seringkali harga ayam di tingkat peternak tidak selalu berkorelasi positif dengan harga daging ayam di tingkat eceran.
"Impor GPS, instrumen yang dipakai pemerintah," kata Bayu, Jumat (11/4). Dengan adanya harga referensi tersebut, maka pemerintah dapat mengendalikan importasi GPS untuk mendapatkan harga daging ayam yang ideal di tingkat konsumen.
Bayu bilang, setidaknya proses impor GPS hingga menjadi ayam di tingkat konsumen membutuhkan waktu sekitar 24 bulan-30 bulan. "Nantinya bisa diketahui, pasokan yang menyesuaikan," ujar Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News