kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendikbudristek Siapkan Rp750 Miliar pada SMK PK Skema Pemadanan Dukungan


Rabu, 02 Februari 2022 / 15:10 WIB
Kemendikbudristek Siapkan Rp750 Miliar pada SMK PK Skema Pemadanan Dukungan


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Jakarta, Kemendikbudristek.  Keselarasan antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia kerja menjadi salah satu kunci membawa industri Indonesia masuk pada ekosistem persaingan global. Namun, industri sendiri kini masih mengalami sejumlah tantangan, di antaranya sulit mendapat talenta yang kompetensinya sesuai dan berkualitas, keterbatasan mengembangkan inovasi untuk mengurangi biaya produksi yang tinggi, hingga  memulihkan kembali kondisi ekonomi dan keuangan imbas dari Covid-19.

Potensi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mengatasi tantangan industri tersebut menjadi salah satu dasar bagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mengembangkan Program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK).  “Jika selama ini SMK kerap mendapatkan bantuan penguatan atau intervensi dari dunia usaha dan dunia industri, maka melalui program SMK PK ini diharapkan giliran industri yang lebih merasakan manfaat kehadiran SMK sebagai bagian dari aktivitasnya,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim di Jakarta, Selasa (2/2).

Model kemitraan SMK dengan industri pada Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan akan memberikan manfaat nyata bagi industri. Pertama, industri akan memperoleh talenta vokasi masa depan yang efektif, efisien, dan relevan dengan kebutuhannya melalui training, project based learning, penyelarasan kurikulum, pemagangan, serta upskilling dan reskilling guru kejuruan. 

Kedua, mendukung rantai pasok industri di mana SMK sebagai bentuk dari pendidikan vokasi diarahkan menjadi bagian serta pendukung lini produksi industri yang dilaksanakan di teaching factory. Model ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi industri dalam pengeluaran operasional (operating expenditure) dan pengeluaran modal (capital expenditure). Ketiga, yaitu menjadi agenda industri dalam tanggung jawab sosial melalui program corporate social responsibility (CSR) guna meningkatkan kualitas dan pemerataan pelaksanaan pendidikan.

“Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung daya saing industri tersebut, Kemendikbudristek mengalokasikan kurang lebih Rp750 miliar untuk Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan,” ucap Nadiem. 

Tidak hanya dari sisi kemitraan, manfaat lain yang akan dirasakan industri adalah pada peningkatan branding dan marketing lantaran ikut menjadi bagian dalam program prioritas pembangunan SDM nasional. Sedangkan dari sisi finansial, industri yang bekerja sama dengan SMK akan mendapat insentif pajak melalui tax deduction atau supertax deduction.

Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri pada SMK, baik untuk penguatan pembelajaran maupun sarana dan prasarana SMK yang perbandingannya akan disesuaikan dengan kebutuhan rencana bisnis. Nadiem menjelaskan, bentuk investasi dari industri tersebut terbagi atas dana tunai yang diberikan kepada SMK guna memenuhi kebutuhan pembelajaran dan atau dana in kind dalam bentuk penyewaan, peminjaman, atau hibah ruangan dan peralatan, pelatihan guru, serta  beragam bentuk dukungan pembelajaran lainnya.

“Optimalisasi keterlibatan industri dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kunci terwujudnya link and match. Kami mengapresiasi industri-industri yang selama ini telah bermitra dengan SMK, dan pada momen ini kami mengajak industri untuk melanjutkan kemitraan tersebut dalam Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan,” ujar Mendikbudristek. 

SMK PK akan dibina oleh Kemendikbudristek selama tiga tahun. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menambahkan, hanya SMK yang sudah memasuki tahapan kematangan yang terpilih untuk mengikuti Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan. Hal ini ditentukan berdasarkan banyak hal, di antaranya melalui persyaratan administrasi, kepemimpinan kepala sekolah, sistem manajemen yang solid, teaching factory yang optimal, serta kurikulum yang mendukung kebutuhan kompetensi industri.

“Program SMK PK Skema Pemadanan Dukungan ini  kami harapkan sesuai dengan agenda daya saing industri. Program ini adalah program afirmatif bagi industri yang selama ini sudah berdedikasi atas kemajuan pendidikan vokasi," imbuh Wikan.

Wikan memaparkan, industri nantinya dapat memilih, mengecek, dan menentukan calon SMK PK mitra potensial yang sesuai dengan kebutuhannya melalui platform Kemendikbudristek. Industri akan menilai serta memberikan masukan pada rencana bisnis yang dibuat oleh SMK saat mendaftar. Setelah rencana bisnis disepakati, Kemendikbudristek meninjau proposal rencana bisnis bersama dengan industri dan SMK terkait. Ketika proposal disetujui, baru Kemendikbudristek akan memberikan pemadanan pada investasi yang diberikan industri. 

Sejak tahun 2020, tercatat 901 SMK telah dibina melalui Program SMK PK. Dari jumlah tersebut, berdasarkan hasil kurasi kinerja SMK PK, 80 persen di antaranya sudah berada dalam tingkatan menengah dan baik, dan 52 persen sudah melakukan pembelajaran project based learning dalam bentuk teaching factory.

“Kami berharap SMK dapat memanfaatkan peluang ini dengan segera mendaftar SMK PK. Kami juga tengah gencar mengenalkan SMK PK Skema Pemadanan Dukungan secara intens kepada industri-industri potensial untuk bergabung dan berinvestasi ke SMK,” terang Wikan.

Saat ini, Kemendikbudristek masih membuka pendaftaran bagi SMK, baik sebagai SMK PK lanjutan atau pendaftar baru sampai tanggal 6 Februari 2022. Sementara industri yang ingin mengikuti program ini sudah bisa melakukan pembuatan akun melalui laman pendaftaran. 

Informasi lebih lanjut dan pendaftaran Program SMK PK Tahun 2022 dapat diakses pada laman https://smk.kemdikbud.go.id/smkpk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×