Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berjanji untuk memangkas lagi patokan tarif dasar penerbangan haji dari angka US$ 1.595 per jemaah.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay memastikan patokan tarif dasar masih bisa dibuat lebih rendah lagi.
"Yang paling memungkinkan adalah dengan mengurangi keuntungan maskapai. Selain itu bisa juga dengan menegosiasikan jasa-jasa ground handling atau jasa kebandaraan di King Abdul Aziz, Jeddah sehingga kita bisa membayar lebih murah," kata Herry, Jum'at (21/5).
Saat ini, Ditjen Perhubungan Udara kebagian tugas untuk menghitung kembali kemungkinan pemangkasan patokan tarif dasar tersebut. Sehingga menurutnya berapa angka potongannya belum bisa diketahui.
"Tetapi berapa nanti tarif finalnya, itu bukan kewenangan Kemenhub. Itu urusannya Kementerian Agama dengan maskapai, biar mereka yang negosiasi. Kami hanya memberi masukan biaya apa saja yang bisa dipotong sehingga tarifnya bisa lebih murah," tegasnya.
Herry mengaku mendukung keputusan Kementerian Agama yang kemarin menyatakan akan menyetop wacana melakukan tender penerbangan haji tahun ini. Karena selain masa persiapan tender yang sangat mepet, dua maskapai nasional lain yang memiliki penerbangan ke Jeddah yaitu PT Lion Mentari Airlines dan PT Metro Batavia dianggap belum mampu melayani penerbangan haji tahun ini.
"Haji ini kan mewakili kepentingan nasional, sehingga penerbangan haji ini menjadi prioritas. Jangan sampai dilakukan tender tetapi pemenangnya nanti tidak mampu menyediakan transportasi yang baik. Karena angkutan haji ini bukan sekedar menerbangkan jemaah kesana, tetapi juga mengurusi transportasi darat dari bandara ke pemondokan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News