kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin: 130 Perusahaan Produsen CPO dan Minyak Goreng Sudah Daftar di Simirah 2.0


Minggu, 03 Juli 2022 / 14:41 WIB
Kemenperin: 130 Perusahaan Produsen CPO dan Minyak Goreng Sudah Daftar di Simirah 2.0
ILUSTRASI. Pekerja melakukan proses pengemasan minyak goreng . ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nym.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, hingga 1 Juli 2022, sebanyak 130 perusahaan sudah mendaftar ke dalam Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (Simirah) 2.0. Rinciannya, 51 produsen Crude Palm Oil (CPO), dan 79 produsen minyak goreng sawit (MGS).

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan, dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR), saat ini sudah terdapat penambahan produsen. Awalnya ada 75 perusahaan pada program Minyak Goreng Curah Bersubsidi, menjadi 79 perusahaan MGS.

Selanjutnya, total 130 perusahaan yang mendaftar di Simirah 2.0, sebanyak 98 perusahaan sudah mendapatkan nomor registrasi. Mereka terdiri dari 24 produsen CPO dan 74 produsen MGS.

Baca Juga: Cara Beli Minyak Goreng Murah Lewat PeduliLindungi dan KTP, Per Liternya Rp 14.000!

"Semua yang mendaftar, tidak ada yang ditolak. Tetapi yang belum mendapat nomor registrasi itu karena masih proses verifikasi atau masih melengkapi data yang kurang," jelas Putu dalam keterangan tertulis, Minggu (3/7).

Dari 74 produsen MGS yang mendapatkan nomor registrasi Program MGCR, sebanyak 39 perusahaan atau 52% berada di wilayah regional Sumatra. Sementara itu, dari 24 produsen CPO yang mendapatkan nomor registrasi, sebanyak 17 produsen atau 70,8% berada di wilayah regional Sumatra.

Baca Juga: Perbaiki Harga TBS Sawit, Luhut Minta Zulhas Percepat Ekspor CPO

"Artinya, regional Sumatra begitu sentral dan penting sebagai pusat produksi minyak goreng," imbuhnya.

Adapun sebagai upaya pelaksanaan program MGCR, Direktorat Jenderal Industri Agro menyelenggarakan Business Matching Regional Sumatra Program MGCR di Medan. Selain sosialisasi program MGCR, tujuan kegiatan business matching tersebut bertujuan memudahkan para peserta program MGCR bermigrasi ke Simirah 2.

"Dalam kegiatan ini kami membuka layanan konsultasi bagi perusahaan serta melibatkan satuan kerja Kemenperin di Medan untuk menjadi auditor," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×