kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Kemenperin bukukan transaksi IKM di e-smart Rp 168 juta


Selasa, 16 Januari 2018 / 22:35 WIB
Kemenperin bukukan transaksi IKM di e-smart Rp 168 juta
Kemenperin Targetkan 10 IKM Ikuti e-smart IKM


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Ditjen IKM) terus upaya galakan e-Smart IKM.

Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih bilang pihaknya telah bekerjasama dengan tiga e-commerce lainnya Yakni Tokopedia, Blibli.com, dan Shopee setelah sebelumnya terdapat dua marketplace Blanja.com dan Bukalapak dalam program e-Smart.

“Berdasarkan data yang didapat dari marketplace ini, total nilai penjualan IKM dalam skema e-Smart IKM mencapai lebih dari Rp 168 juta. Terlihat nilai penjualan terbesar berasal dari komoditas logam yang mencapai 70% dari total penjualan,” ungkap Gati pada Selasa (16/1) di Jakarta.

Pada tahun ini Kemenperin menargetkan akan pertambahan sejumlah 4.270 IKM dan tahun 2019 bertambah 5.240 IKM. Gati bilang Pada pelatihan e-Smart IKM, peserta juga akan dibekali pengetahuan untuk peningkatan daya saing dan produktivitas usahanya.

Materi tersebut berupa informasi mengenai kredit usaha rakyat (KUR), restrukturisasi mesin dan peralatan, standardisasi produk, serta pengetahuan-pengetahuan mengenai pengembangan produk dan strategi penetapan harga.

Program e-Smart IKM ini diproyeksikan akan menjadikan IKM semakin kuat. Gati berharap maraknya produk impor yang beredar melalui pasar online bisa digantikan oleh produk lokal e-Smart IKM.

“Semoga produk IKM dalam negeri dapat memperluas pasarnya serta dikenal oleh masyarakat nasional maupun internasional,” tambah Gati.

Diketahui pertumbuhan IKM terus mengalami peningkatan angka positif, diketahui jumlah unit usaha IKM terus meningkat pada tahun 2015 berada pada angka 3,68 juta, dan terus meningkat menjadi sekitar 4,4 juta pada tahun 2016.

Gati juga menyatakan nilai tambah IKM dari tahun ke tahun juga terus mengalami peningkatan yang signifikan, pada 2015 nilai tambah IKM mencapai Rp439,86 triliun. Padahal 2016 meningkat menjadi sekitar Rp500 triliun, pada 2017 triwulan II diperkirakan mencapai Rp540 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×