Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat adanya pertumbuhan Kawasan Industri (KI) baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa dalam empat tahun terakhir.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto mengatakan, pengembangan KI menjadi fokus pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional 8%.
Eko menjelaskan, terdapat penambahan 26 KI di Pulau Jawa dan 23 KI di luar Pulau Jawa. Dengan demikian total KI saat ini mencapai 98 KI di Pulau Jawa dan 67 KI di luar Pulau Jawa.
"Memang kami fokus mengenai pengembangan kawasan ini sesuai dengan amanat dari UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian bahwa Industri wajib berlokasi di KI. Kami mendorong kawasan industri ini menjadi platform, backbone lokasi untuk industri-industri itu," kata Eko di Kemenperin, Senin (2/12).
Baca Juga: Manufaktur Indonesia Terkontraksi Lima Bulan Beruntun
Eko menjelaskan, sebagian KI saat ini sudah berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) maupun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Dengan status tersebut, pengembangan kawasan dapat dilakukan dengan lebih cepat mengingat beragam insentif yang bisa diberikan.
Meski demikian, dalam catatan Kemenperin masih terdapat sejumlah tantangan dalam pengembangan KI.
"Masih ada beberapa permasalahan khususnya yang terkait dengan pengembangan kawasannya sendiri (seperti) tata ruang, ketersediaan dan tumpang tindih lahan, izin lingkungan dan ketersediaan bahan baku (energi)," jelas Eko.
Eko menambahkan, secara khusus Kemenperin turut mendorong percepatan sejumlah proyek KI yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Dalam catatan Kemenperin, saat ini terdapat 41 PSN sektor KI.
"Kecepatan kita mengeksekusi ini sangat penting. Selesai itu bukan selesai proyeknya tapi sudah mulai beroperasi," kata Eko.
Pemerintah menargetkan, seluruh PSN tersebut setidaknya dapat mulai beroperasi pada tahun 2025.
Selanjutnya: Pemerintah Berharap Kenaikan Upah Minimum 6,5% Jaga Daya Beli Kelas Menengah
Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Danamon Tertinggi 5,00% di Bulan Desember 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News