Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung pelaksanaan pilot project dan studi komprehensif mengenai implementasi penggunaan kendaraan listrik di sejumlah wilayah Indonesia, khususnya di daerah destinasi wisata. Upaya ini akan berkontribusi pada pembangunan rantai pasok total kendaraan listrik serta mempercepat industrialisasi kendaraan listrik di tanah air.
”Misalnya, yang dilaksanakan di Bali ini merupakan satu langkah strategis menciptakan pasar dalam negeri, membangun ekosistem kendaraan listrik, sekaligus mempromosikan EV Ecotourism, yang akan mendukung daya tarik wisata di Bali dan Indonesia secara keseluruhan,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada peresmian Toyota EV Mobility Project di Nusa Dua, Bali yang dikutip dari siaran pers di situs Kemenperin, Rabu (31/3).
Pada kesempatan acara ini, Agus didampingi oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier serta turut dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Kehadiran pemerintah di sini dinilai sebagai momen yang sangat penting sekaligus membuktikan bahwa sektor manufaktur dan pariwisata berjalan dengan sinergi dalam upaya memacu pemulihan ekonomi nasional.
Agus menyambut baik kerja sama antara Toyota Indonesia dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dalam upaya meluncurkan pilot project untuk pengembangan kendaraan listrik di Bali. ”Kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Kami juga berharap kepada pemerintah provinsi agar dapat menindaklanjuti melalui penerapan zona-zona khusus kendaraan listrik di wilayah Bali,” tuturnya.
Baca Juga: Insentif PPnBM otomotif akan dongkrak kredit kendaraan perbankan
Kemenperin optimistis pelaksanaan proyek percontohan tersebut akan ikut berperan mendukung upaya pemerintah dalam mempopulerkan kendaraan listrik kepada masyarakat luas serta mengakselerasi program percepatan pengembangan kendaraan listrik sesuai amanat Perpres Nomor 55 Tahun 2019.
Proyek ini juga akan membantu pemerintah dalam mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% dari business as usual dengan upaya sendiri pada tahun 2030. Apalagi, Toyota merupakan salah satu produsen otomotif multinasional yang berkomitmen untuk terus menambah investasinya di Indonesia, termasuk dalam pengembangan kendaraan listrik.
Di samping itu, Menperin mendorong pendekatan pilot project serupa dapat diterapkan di lima lokasi destinasi wisata super prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Mandalika, Nusa Tenggara Barat, Danau Toba, Sumatera Utara, Likupang, Sulawesi Utara, dan Borobudur, Jawa Tengah.
”Langkah tersebut tentunya akan dapat mendukung target dari program Making Indonesia 4.0 dengan industri kendaraan bermotor nasional bisa menjadi pemain global dan ekspor hub kendaraan bermotor, baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak (Internal Combustion Engine/ICE) maupun kendaraan listrik (EV),” papar Agus.
President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Susumu Matsuda menyampaikan, EV Smart Mobility merupakan sebuah proyek besar yang menjadi bagian penting dari perjalanan 50 tahun Toyota di Indonesia.
”Sebagai perusahaan mobilitas, kami harap EV Smart Mobility ini tidak hanya dapat menjadi contoh konkret dari solusi mobilitas Toyota untuk mendukung pemanfaatan teknologi elektrifikasi bagi masyarakat luas, melainkan juga sebagai bentuk realisasi dari komitmen Toyota untuk menghadirkan Mobility Happiness for All,” terangnya.
Guna memberikan pilihan lengkap bagi masyarakat, project EV Smart Mobility menyediakan tiga line up kendaraan elektrifikasi Toyota dengan total 30 unit yang terdiri dari 20 unit Toyota COMS (BEV), 5 unit Toyota C+pod (BEV), dan 5 unit Toyota Prius PHEV.
Wagub Bali Tjokorda juga menyambut baik inisiatif Toyota dalam mengembangkan Smart EV Ecotourism di Nusa Dua, Bali. Hal ini sejalan dengan visi Pemprov Bali dalam menghadirkan Green Tourism. ”Semoga dengan hadirnya ecotourism ini dapat turut serta berkontribusi dalam upaya membangkitkan kembali pariwisata di Bali agar secara bertahap bisa kembali seperti sedia kala,” ungkapnya.
Selanjutnya: Hyundai incar penjualan mobil listrik mencapai 1.000 unit di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News