kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kemenperin: Ekspor mobil tidak akan terganggu krisis global


Minggu, 02 Oktober 2011 / 18:02 WIB
Kemenperin: Ekspor mobil tidak akan terganggu krisis global
ILUSTRASI. Orang-orang yang memakai masker wajah menunggu kereta di Stasiun Kereta Api Suzhou, setelah wabah virus corona (COVID-19), di Suzhou, Provinsi Jiangsu, China, 7 Juli 2020.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Perindustrian memperkirakan krisis global yang sedang melanda tidak akan mempengaruhi kinerja ekspor mobil utuh atau complitly build up (CBU) di tahun ini. Ekspor mobil CBU di 2011 diperkirakan masih bisa mencapai target 100.000 unit, atau naik 16,55% dari tahun sebelumnya.

Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi menyebut, selama ini, industri otomotif di Indonesia lebih fokus memenuhi kebutuhan pasar domestik daripada ekspor. "Ekspor mobil hanya sekitar 12% dari total produksi," kata Budi, akhir pekan kemarin.

Kata Budi, dengan persentase ekspor mobil yang minim, industri otomotif di Indonesia akan bisa bertahan dari gangguan krisis ekonomi global. Apalagi, negara tujuan ekspor mobil Indonesia bukan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, melainkan Asia terutama Asean dan Timur Tengah.

Mereka yang memiliki daya tahan kuat terhadap krisis terutama mobil yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi atau diatas 60%. Maklum mereka tidak terlalu tergantung pada komponen impor. Kendaraan yang memiliki TKDN tinggi di antaranya jenis MPV dan truk jenis light dan medium.

Dengan kondisi itu, Budi yakin di tahun ini, ekspor mobil CBU tidak akan terpengaruh dan akan mencapai target 100.000 unit. Sedangkan pada tahun lalu, ekspornya mencapai 85.796 unit.

Lanjutnya, krisis global baru akan mempengaruhi kinerja ekspor mobil jika bank sudah mulai memperketat pengucuran kredit. Hal itu juga pernah terjadi pada saat krisis ekonomi tahun 2008. "Akibatnya, di 2009, ekspor mobil CBU turun hingga 50% dari tahun sebelumnya," ujar Budi.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR menuturkan, dengan melihat kinerja ekspor mobil CBU Januari hingga Agustus 2011 yang mencapai 71.868 unit, maka optimis target ekspor 100.000 unit akan tercapai. "Industri otomotif belum terpengaruh krisis global," kata Sudirman.

Sudirman juga optimis penjualan mobil di dalam negeri bisa mencapai 870.000 unit di tahun ini. Sedangkan, dalam satu hingga dua tahun ke depan, penjualan mobil di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 1 juta unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×