kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin: Implementasi teknologi 4.0 di industri mamin dongkrak produktivitas 15%


Senin, 27 Juli 2020 / 12:07 WIB
Kemenperin: Implementasi teknologi 4.0 di industri mamin dongkrak produktivitas 15%
ILUSTRASI. Industri makanan dan minuman


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

Pemerintah telah mencanangkan percepatan penerapan teknologi industri 4.0 melalui implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, dengan industri mamin sebagai salah satu sektor prioritas yang dipacu pengembangannya. Making Indonesia 4.0 yang diluncurkan pada 2018 oleh Presiden Joko Widodo merupakan arah dan strategi bagi percepatan penerapan industri 4.0 di tanah air.

Rochim mengungkapkan, saat ini penggunaan teknologi industri 4.0 di sektor mamin sudah cukup baik. Selanjutnya, Kemenperin akan terus mendorong agar implementasi teknologi industri 4.0 dapat lebih ditingkatkan, sehingga sektor mamin dapat lebih optimal pertumbuhannya dan menghasilkan produk berdaya saing tinggi.

Hingga kini, umumnya perusahaan menggunakan teknologi industri 4.0 untuk melakukan monitoring dan pengawasan terhadap kegiatan operasionalnya dan ini sudah cukup baik. "Kami terus mendorong optimalisasi penggunaan teknologi industri 4.0 ini untuk membantu industri dalam meningkatkan produksi maupun kualitas produk yang dihasilkan," jelas dia.

Baca Juga: Menperin beberkan lima langkah transformasi sektor industri di masa pandemi Covid-19

Industri mamin menjadi salah satu sektor andalan penopang pertumbuhan manufaktur dan ekonomi nasional. Peran penting sektor strategis ini terlihat dari kontribusinya yang konsisten dan signfikan terhadap produk domestik bruto (PDB) industri nonmigas.

Pada kuartal I-2020, sektor industri mamin memberikan kontribusi sebesar 36,4% terhadap PDB manufaktur. Pada periode yang sama, pertumbuhan sektor industri ini mencapai 3,9%. "Diharapkan melalui implementasi industri 4.0, pertumbuhan sektor mamin dan kontribusinya terhadap PDB dapat terus meningkat," ujar Rochim.

Bahkan, sepanjang semester I-2020, industri mamin memberikan devisa yang paling besar melalui capaian nilai ekspornya hingga US$ 13,73 miliar. Apalagi, industri mamin juga sebagai sektor usaha yang mendominasi di tanah air, terutama industri kecil menengah (IKM). 

Hal ini yang menjadi tumpuan bagi berputarnya roda ekonomi nasional. Sesuai aspirasi pada peta jalan Making Indonesia 4.0, industri mamin ditargetkan mampu unggul di wilayah Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×