kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin: Kontribusi sektor industri agro tembus 50% terhadap PDB industri nonmigas


Jumat, 17 September 2021 / 10:16 WIB
Kemenperin: Kontribusi sektor industri agro tembus 50% terhadap PDB industri nonmigas
ILUSTRASI. Industri kayu


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sektor industri agro terus memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan industri pengolahan nonmigas dan ekonomi nasional.

Buktinya, pada kuartal II-2021, sektor tersebut menyumbang sebesar 8,77% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional atau 50,59% terhadap pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas.

“Sebesar 38,42% dari pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas tersebut dikontribusikan oleh subsektor industri makanan dan minuman,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika dalam siaran pers di situs Kemenperin yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (17/9).

Sumbangsih selanjutnya dari industri pengolahan tembakau sebesar 4,35%, kemudian industri kertas dan barang dari kertas sebesar 3,86%, industri kayu dan barang dari kayu sebesar 2,54%, serta industri furnitur sebesar 1,42%.

Secara umum pertumbuhan PDB sektor industri agro menunjukkan performa yang membaik. Hal ini perlu dijaga dan terus ditingkatkan. Oleh karena itu, pemerintah menilai bahwa diperlukan kerja keras dalam memacu produktivitas dan daya saing di sektor industri tersebut.

Baca Juga: Neraca perdagangan Juli dan Agustus surplus, berikut efeknya ke CAD kuartal III-2021

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada kuartal II-2021 telah mencatatkan surplus US$ 1,3 miliar. Jauh membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 yang mengalami defisit US$ 0,6 miliar.

“Sektor industri agro dalam hal ini patut diberikan apresiasi karena pada kuartal kedua ini memberikan kontribusi US$ 19,64 miliar atau sebesar 28,24% terhadap ekspor nasional,” sebut Putu.

Hal ini tidak terlepas dari dukungan di sektor hulu, dalam hal ini sektor pertanian, sehingga capaian-capaian tersebut dapat diraih.

Sebagai upaya menggenjot performa sektor industri agro, Kemenperin terus mendorong peningkatan dan penguatan melalui implementasi industri 4.0. Selanjutnya, optimalisasi pemanfaatan teknologi industri, pemanfaatan sumber daya alam bagi industri, pembinaan industri hijau dan industri strategis, serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Selain itu, perencanaan dan pembinaan standardisasi industri, pembinaan jasa industri, serta pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha industri pada industri hasil hutan dan perkebunan, industri makanan, hasil laut, dan perikanan, dan industri minuman, hasil tembakau dan bahan penyegar.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×