kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.622   -13,00   -0,08%
  • IDX 8.040   -11,08   -0,14%
  • KOMPAS100 1.118   -5,53   -0,49%
  • LQ45 804   -6,09   -0,75%
  • ISSI 279   0,16   0,06%
  • IDX30 422   -0,76   -0,18%
  • IDXHIDIV20 484   -1,72   -0,35%
  • IDX80 122   -0,75   -0,61%
  • IDXV30 132   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 134   -0,95   -0,70%

Kemenperin Pacu Ekosistem Industri Halal, Gandeng Dyandra Gelar Halal Indo 2025


Senin, 22 September 2025 / 18:48 WIB
Kemenperin Pacu Ekosistem Industri Halal, Gandeng Dyandra Gelar Halal Indo 2025
ILUSTRASI. Pengunjung berbincang di salah satu stan saat pameran Indonesia International Halal Festival 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (20/6/2025). Kemenperin ingin memacu ekosistem industri halal di dalam negeri sebagai upaya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai halal global.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ingin memacu ekosistem industri halal di dalam negeri. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai halal global.

Pasalnya, Indonesia belum bisa mendominasi ekosistem industri halal global, meski menyandang status sebagai negara dengan populasi muslim terbesar. Dalam peta industri halal dunia, Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi.

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Eko S.A Cahyanto mengungkapkan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri halal sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dengan potensi nilai yang signifikan.

Baca Juga: LPH LPPOM Terus Berupaya Memperkuat Ekosistem Halal di Indonesia

Nilai ekspor produk industri halal Indonesia pada tahun 2024 lalu diestimasikan menembus sekitar US$ 65,2 miliar.

Eko menjelaskan bahwa industri halal terus mengalami perkembangan, tidak lagi hanya bertumpu pada produk makanan dan minuman, tapi juga sudah mencakup produk-produk gaya hidup (lifestyle).

Produk yang terverifikasi menerapkan prinsip halal mulai dari bahan, proses produksi dan distribusi, akan memiliki nilai tambah di tengah permintaan pasar yang terus berkembang.

"Prinsip halal hadir tidak hanya pada produk konsumsi, tetapi juga dalam rantai pasok dan layanan. Ekosistem inilah yang memberikan nilai tambah bagi industri, sekaligus memperkuat daya saing produk di pasar global. Ekosistem (industri halal) berkaitan dengan bahan baku dan prosesnya, itu yang terus kami perkuat," kata Eko dalam konferensi pers Halal Indo 2025 yang digelar Senin (22/9).

Merujuk Undang-undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), salah satu arah kebijakan pengembangan industri pengolahan adalah menjadi pusat Industri Halal Dunia.

Dalam upaya mencapai arah kebijakan tersebut, Pusat Industri Halal Kemenperin mengusung enam program utama.

Baca Juga: Ini Peran Direktorat Jaminan Produk Halal Kemenag dalam Mendukung MBG

Meliputi penyusunan kebijakan teknis, pembentukan dan penguatan infrastruktur industri halal, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri halal, fasilitasi industri halal, peningkatan promosi dan kerja sama industri halal, serta pengawasan dan pengendalian industri halal.

Kepala Pusat Industri Halal Kemenperin, Kris Sasono Ngudi Wibowo mengungkapkan pihaknya menyiapkan sejumlah strategi untuk menopang program utama tersebut.

Diantaranya dengan membangun pusat inovasi halal (Halal Innovation Hub), serta pembangunan jaringan inkubator dan akselerator khusus halal di kawasan industri halal.

Saat ini, Indonesia memiliki 3 + 1 kawasan industri halal. Berlokasi di Cikande (Banten), Sidoarjo (Jawa Timur) dan Bintan (Kepulauan Riau), serta satu area kawasan industri halal yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka.

Baca Juga: Untuk Capai Target OJK, Allianz Syariah Kembangkan Produk Khusus Industri Halal

"Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak industri yang masuk ke sana. Kami terus mendorong apabila ada yang ingin kawasannya menjadi kawasan industri halal. Memang perlu effort bagaimana dalam satu kawasan itu terjaga kehalalannya," ungkap Kris.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×