kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Kementan genjot produksi sarang walet dan porang


Selasa, 04 Mei 2021 / 19:36 WIB
Kementan genjot produksi sarang walet dan porang
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja membersihkan sarang burung walet. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/pd.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian menggenjot produksi sarang burung walet dan porang.

Hal itu melihat besarnya potensi kedua komoditas tersebut di pasar global. Upaya peningkatan budidaya kedua komoditas tersebut akan dilakukan dari hulu hingga hilir.

"Kita akan segera mengembangkan dan mengakselerasi lebih kuat dari hulu ke hilir, terutama melakukan pembinaan-pembinaan teknis kepada petani baik porang maupun sarang burung walet," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam konferensi pers di Kantor Presiden usai rapat terbatas, Selasa (4/5).

Baca Juga: Ekspor Ubi Jalar Jepang, Meningkat Selama Tahun Lalu

Syahrul akan mendorong pembentukan klaster daerah produsen serta pengelompokan produsen. Sehingga nantinya akan dikembangkan hingga proses industri.

Sementara untuk porang disebut Syahrul dapat dibudidayakan di seluruh daerah di Indonesia. Tidak hanya produksi, pemerintah juga akan menyederhanakan regulasi terkait budidaya keduanya. "Presiden meminta bahwa semua berpihak pada rakyat dan tidak ada hal-hal yang harus dibuat ribet, membuat regulasi menjadi hambatan," terang Syahrul.

Oleh karena itu Mentan bersama berbagai pihak akan mendorong ruang bagi petani porang dan pembudidaya sarang burung walet. Sehingga ke depan akan memberikan nilai ekspor yang lebih besar.

Selanjutnya: Industri hasil tembakau disebut pincang, ini alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×