kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Kementerian ESDM Genjot Konversi Kendaraan, Targetkan 13 Juta Motor Listrik di 2030


Selasa, 15 Oktober 2024 / 05:26 WIB
Kementerian ESDM Genjot Konversi Kendaraan, Targetkan 13 Juta Motor Listrik di 2030
ILUSTRASI. Pemerintah menargetkan sebanyak 13 juta kendaraan roda dua atau motor dapat dikonversi menjadi kendaraan listrik pada 2030. ANTARA FOTO/Abdan Syakura


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan sebanyak 13 juta kendaraan roda dua atau motor dapat dikonversi menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030. 

Target ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam menurunkan emisi dari sektor transportasi.

Melansir Infopublik.id, menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, sebanyak 13 juta kendaraan roda dua yang dikonversi ini terdiri dari tujuh juta kendaraan listrik baru dan enam juta kendaraan lama berbahan bakar fosil yang akan dikonversi menjadi kendaraan listrik.

Eniya menambahkan, konversi kendaraan listrik ini telah dimulai sejak tahun 2020 sebagai upaya untuk menurunkan emisi karbon, khususnya di sektor transportasi dan industri. 

"Pada awalnya, kami bersama Kementerian Perhubungan melihat potensi besar penurunan emisi di sektor transportasi melalui pengembangan kendaraan listrik. Selain itu, langkah konversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi listrik juga sudah dilakukan untuk mendukung upaya penurunan emisi ini," jelasnya.

Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan konversi kendaraan, pemerintah menyediakan subsidi atau bantuan sebesar Rp 10 juta per unit. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Astra (ASII) Turun, Intip Prospek dan Rekomendasi Sahamnya

Namun, Eniya mengakui bahwa biaya konversi kendaraan masih cukup tinggi, dan selisih biaya tersebut akan ditutupi melalui program corporate social responsibility (CSR) dari berbagai badan usaha yang terlibat dalam program ini.

"Badan usaha yang berpartisipasi melalui dana CSR mereka dapat mengklaim kegiatan ini sebagai bagian dari kontribusi mereka dalam upaya penurunan emisi. Hal ini akan diakui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai salah satu langkah penurunan emisi dengan tambahan lima poin dalam Proper mereka," tambah Eniya.

Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik Hyundai dan Kia Bisa Tembus 100.000 Unit di Amerika Serikat

Dengan partisipasi dari berbagai pihak, diharapkan program konversi ini tidak hanya mendorong transformasi kendaraan berbasis listrik, tetapi juga berperan besar dalam menurunkan emisi karbon nasional dan mempercepat transisi menuju energi terbarukan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×