Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tengah melakukan percepatan supaya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mau berinvestasi kembali di hulu migas Tanah Air.
"Sekarang tinggal percepatan saja agar KKKS mau kembali ke Indonesia," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (27/5).
Pada kesempatan yang sama, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto mengonfirmasi bahwa kontraktor migas asal Prancis, TotalEnergies bakal kembali berinvestasi di Indonesia.
"Total yang kembali ke Indonesia," kata Djoko.
Baca Juga: Kejagung Ungkap Korupsi Impor Minyak RON 90 Rp 193,7 T, Libatkan Pertamina dan KKKS
Sebelumnya, Kontan mencatat, industri hulu migas Indonesia kembali diminati perusahaan migas global. Perusahaan migas asal Prancis TotalEnergies, perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) Chevron, dan Shell Plc dikabarkan bakal kembali membenamkan investasinya di Tanah Air.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan, hulu migas di Indonesia masih menarik karena pemerintah menyediakan data, teknologi, konektivitas yang bagus, dan mulai ada regulasi untuk open data.
"Mereka (investor) punya alat untuk melihat itu sehingga mereka tertarik (investasi lagi di Indonesia)," kata Djoko ditemui di IPA Convex 2025 di Tangerang, Selasa (20/5).
Selain itu, Djoko bilang kebijakan fiskal di Indonesia saat ini sangat fleksibel dan pemerintah mendukung dari segi perizinan.
"Kita jelas targetnya untuk menaikkan produksi (migas) dan welcome untuk semua teknologi untuk menaikkan produksi. Nah itu yang membuat mereka tertarik," ujar Djoko.
Baca Juga: Mendikti Saintek Angkat Bicara Soal Polemik Disertasi Bahlil Lahadalia di UI
Djoko bilang ada 25 perusahaan migas lain baik skala besar maupun menegah yang akan berinvestasi di hulu migas RI. Saat ini, Chevron telah berkomitmen untuk kembali dan melihat potensi-potensi besar dari blok-blok migas di Indonesia.
"Ada 25, nanti datanya saya kasih. Yang besar-besar dan juga sedang setengah. Alhamdulillah, Shell juga mau masuk. Keren kan," tambahnya.
Djoko menjelaskan, perusahaan-perusahaan yang akan berinvestasi di hulu migas Indonesia terutama difokuskan untuk eksplorasi. Ada yang sudah melakukan joint study dan ada yang sudah menyelesaikan join study.
Baca Juga: Permintaan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia kepada Freeport Indonesia
Lebih lanjut, pemerintah bakal melelang 60 blok/cekungan migas yang akan difokuskan di wilayah Indonesia Timur hingga tahun 2028.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, terdapat sekitar 60 cekungan (basin) migas yang perlu dieksplorasi lebih lanjut oleh kontraktor hulu migas.
Selanjutnya: Harga Minyak Stabil Jelang Pertemuan OPEC+ Selasa (27/5), WTI ke US$ 61,20 per Barel
Menarik Dibaca: Tren Ubin Terakota Gaya Barat Daya ala Joanna Gaines yang Cocok untuk Ruang Kecil
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News