Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi sektor migas pada tahun ini mencapai US$ 17,59 miliar atau meningkat 29% dari target tahun 2020 sebesar US$ 13,63 miliar.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan sejumlah upaya akan dilakukan demi meningkatkan investasi antara lain penerapan fleksibilitas kontrak bagi hasil untuk lelang Wilayah Kerja Migas, promosi potensi 128 cekungan migas dan penerapan open data bagi investor.
"(Juga) skema usulan insentif untuk laut dalam dan daerah remote, serta kerjasama pemerintah dan badan usaha untuk kilang, penyederhanaan izin migas, harga gas yang murah dan pembangunan infrastruktur migas terintegrasi," kata Tutuka dalam Konferensi Pers Virtual, Senin (18/1).
Tutuka melanjutkan, investasi pada tahun 2021 terdiri dari sektor hulu sekitar US$ 12,37 miliar dan sektor hilir sebesar US$ 5,2 miliar
Baca Juga: Investasi migas di tahun 2020 hanya capai 88,7% dari target
Adapun, sektor hulu akan didominasi investasi dari kegiatan berupa penanganan produksi. Disisi lain, Tutuka memastikan investasi sektor hulu belum banyak bertambah di tahun ini.
Menurutnya, investasi dari eksplorasi baru akan terjadi jika perusahaan migas telah melihat data dan melakukan kajian.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Mustafid Gunawan mengungkapkan investasi sektor hulu mencakup kegiatan pengeboran sebanyak 43 sumur, survei seismik 2D di 11 Wilayah Kerja migas. "Dan untuk processing dan akuisisi seismik 3D untuk 13 WK," kata Mustafid.
Adapun, investasi sektor hilir menurut Tutuka terjadi penurunan sebesar US$ 1 miliar pada kegiatan pengangkutan.
Investasi sektor ini akan bersumber dari kegiatan proyek kilang yakni Grass Root Refinery (GRR) dan Refinery Development Master Plan (RDMP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News