Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tetap menargetkan proyek smelter PT Freeport Indonesia rampung pada 2023 sesuai ketentuan saat pemberian Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin mengungkapkan, pihaknya bakal tetap meminta pelaksanaan smelter sesuai waktu yang ditentukan.
"Kita minta untuk akselerasi agar selesai sesuai jadwal," kata Ridwan kepada Kontan.co.id, Minggu (25/7).
Diketahui, Chairman & CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson dalam laporan kinerja kuartal II Freeport-McMoRan mengungkapkan pembangunan smelter di Manyar, Gresik dengan kapasitas 1,7 juta ton senilai US$ 2,8 miliar diharapkan bisa selesai pada 2024.
Baca Juga: Freeport Indonesia raih fasilitas kredit bank US$ 1 miliar untuk proyek smelter
"Pembangunan smelter diharapkan akan selesai sesegera mungkin di 2024 yang bergantung pada tidak ada disrupsi lanjutan dari pandemi," kata Richard, dikutip Minggu (25/7).
Adapun, pengerjaan proyek smelter di Gresik tercatat baru mencapai 7% per Juni 2021.
"Hingga Juni 2021, pembangunan Smelter Manyar sudah 7% selesai. Kemajuan ini termasuk menyelesaikan fase Front-End Engineering Design, dimulainya detail engineering, dan kemajuan di penguatan/persiapan lahan," kata Vice President (VP) Coorporate Communications Freeport Indonesia, Riza Pratama belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News