Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mempercepat penyelesaian pembangunan Bendungan Jlantah di Desa Tlobo dan Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
Saat ini konstruksi dari pembangunan bendungan itu telah mencapai 44 %. PUPR pun berniat mempercepat proses penyelesaiannya dari rencana awal Desember 2023 menjadi Oktober 2023 mendatang.
Bendungan Jlantah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dengan salah satu kegunaannya adalah mengaliri lahan pertanian seluas 1.494 Hektare (Ha) untuk 2 (dua) Kecamatan di Kabupaten Karanganyar yaitu Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, setelah rampung, Bendungan Jlantah juga akan menghasilkan air baku sebesar 150 liter per detik, potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 625 KWh, reduksi banjir sebesar 70,34 m3 per detik atau 51,26% Q50, serta konservasi dan pariwisata di Kabupaten Karanganyar.
Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan Penanganan Kawasan Kumuh Capai 10.000 Hektare di 2024
"Kehadiran Bendungan Jlantah akan menambah jumlah tampungan air yang dibangun Kementerian PUPR dalam mendukung ketahanan pangan dan air di Provinsi Jawa Tengah," kata Jarot dalam keterangan pers yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (4/10).
Jarot menambahkan, nantinya Bendungan Jlantah akan dilakukan penghijauan dan konservasi dengan menanam sejumlah pohon Bambu Petung, "penanaman tentunya nanti bisa melibatkan masyarakat setempat," ujarnya.
Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama menambahkan, Bendungan Jlantah merupakan tipe urugan random pasir kerikilan atau zonal inti tegak, yang memiliki kapasitas tampung 10,97 juta m3 bersumber dari aliran Sungai Jlantah.
Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 70 m (dari dasar sungai), panjang puncak 404 m. Adapun kontraktor PT. Waskita Karya (Persero) dan PT. Adhi Karya KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 965 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News