kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemperin usulkan revitalisasi 1.700 SMK


Senin, 21 Agustus 2017 / 12:19 WIB
Kemperin usulkan revitalisasi 1.700 SMK


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Kementerian Perindustrian (Kemperin) telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 800 miliar untuk tahun 2018 sebagai kebutuhan revitalisasi sekitar 1.700 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jumlah tersebut sekitar 20% dari total yang ada di Indonesia. Langkah ini bertujuan agar SMK yang terlibat dalam program pendidikan vokasi memiliki alat-alat praktik yang sesuai perkembangan teknologi produksi di industri saat ini.

“Jadi, setiap SMK bakal memperoleh anggaran sekitar Rp 500 juta lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Keuangan, yang akan dititipkan di provinsi. Pasalnya, peralatan SMK sekarang banyak yang tertinggal dua generasi,” kata Sekjen Kemperin Haris Munandar dalam keterangan tertulis, Senin (21/08).

Haris menjelaskan, pemerintah daerah harus membuat proposal untuk mengajukan SMK di wilayahnya ke Kemkeu, dan Kemperin akan bertindak dalam proses penyeleksian. Adapun salah satu persyaratan SMK yang bisa lolos atau memenuhi kriteria dari Kemperin, yaitu sekolah yang lokasinya berdekatan dengan kawasan industri.

“Misalnya, kawasan industri yang menjadi pusat industri otomotif, maka SMK yang didorong adalah yang berbasis studi teknik permesinan atau pengelasan sehingga sesuai dengan kebutuhan,” terangnya. 

Haris menyebutkan, awalnya Kemenperin menargetkan sebanyak 1.775 SMK dan 355 industri yang akan mengikuti program pendidikan vokasi industri hingga tahun 2019. Namun belum sampai akhir 2017, dari tiga tahap peluncuran program tersebut, Kemenperin telah menggandeng sebanyak 1.035 SMK dan 307 industri. Ketiga tahap itu untuk wilayah, Jawa Timur, Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, serta Jawa Barat.

Program ini ditargetkan jumlah lulusannya mencapai sekitar 845.000 orang pada tahun 2019 sehingga mendukung sasaran nasional dalam menciptakan 1 juta SDM yang tersertifikasi.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×