Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menganggarkan Rp 2,9 triliun pada tahun 2017 untuk pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan). Pada tahun ini, Kemtan akan mengadakan 79.000 unit alsintan dimana sebagian besar pengadannya berasal dari perusahaan dalam negeri.
Sementara untuk traktor roda empat dan excavator diimpor dari Jerman dan Jepang. Kemudian sisanya diproduksi oleh perusahaan dalam negeri.
Direktur Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Kementerian Pertanian, Suprapti mengatakan anggaran alsintan pada tahun ini lebih besar dari realisasi anggaran alsintan 2016 yang sebesar Rp 2,7 triliun karena adanya pemotongan anggaran. Ia mengatakan Kemtan akan melakukan pengadaan 3.000 unit traktor roda empat, pompa air 21.000 unit, rice transplanter 3.000 unit, excavator 150 unit, cultivator 2.000 unit dan hand sprayer 25.000 unit.
"Selama ini diproduksi oleh swasta, tapi mulai tahun ini kami akan menggandeng PT Pindad dan PT Barata Indonesia untuk memproduksi traktor roda empat dan excavator," ujarnya akhir pekan lalu.
Selama ini, pemerintah lebih banyak mengimpor excavator dari Jepang, traktor dari Jerman, Jepang dan Amerika Serikat (AS). Untuk tahun 2017 pengadaan excavator sebanyak 100 unit duluan dari target 150 unit untuk tahap awal. Dan untuk traktor roda empat sebanyak 1.600 unit sudah sebagian besar diproduksi dalam negeri tapi sebagian komponennya masih diimpor. Sementara PT Pindad akan memproduksi 400 unit traktor tahun ini bersama PT Barata.
Untuk perusahaan Swasta, Suprapti menyebutkan ada CV. Karya Hidup Sentosa (KHS), PT Yanmar Diesel Indonesia dan PT Maspion yang banyak memproduksi mesin combine harvester serta sejumlah berusahaan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News