kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemtan, Bulog duet menyerap panen beras


Jumat, 11 Maret 2016 / 13:28 WIB
Kemtan, Bulog duet menyerap panen beras


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) mengandeng Perum Bulog untuk mempercepat penyerapan gabah dan beras selama panen raya berlangsung. Kedua intitusi ini membentuk tim percepatan penyerapan beras.

Tim ini langsung berada di bawah koordinasi Kemtan. Dengan kerjasama kedua institusi pemerintah ini, diharapkan harga gabah ditingkat petani dapat terjaga, dan target penyerapan Bulog sebesar 3 juta ton hingga 4 juta ton selama tiga bulan ke depan yakni Maret, April dan Mei dapat tercapai.

Menteri Pertanian (Menta) Andi Amran Sulaiman memperkirakan musim Panen Raya akan berlangsung sejak bulan Maret, April dan Mei 2016. Ada sebanyak 17,8 juta ton beras yang berpotensi dipanen selama kurun waktu tersebut. Karena itu, peranan Bulog sangat dibutuhkan untuk mempercepat penyerapan.

Untuk itu, Amran mendorong Bulog supaya segera bergerak cepat melakukan penyerapan sehingga harga gabah dan beras petani tidak turun karena melimpahnhya pasokan di lapangan. Apalagi diperkirakan sebesar 60% dari total panen padi tahun 2016 terjadi pada panen aaya ini.

"Kami perkirakan ada sekitar 6 juta hektare (ha) sawah yang akan panen selama tiga bulan ke depan," ujar Amran, Kamis (10/3).

Amran bilang, bila setiap 1 ha rata-rata produksi sebesar 5,3 ton gabah dan bila dikonversi ke beras dengan proporsi 56%, maka potensi produksi beras setiap 1 ha setara 2,96 ton beras. Bila dikalikan 6 juta ha, maka produksi beras mencapai sektiar 17,8 juta ton selama masa panen raya tahun ini.

Ia bilang, Kemtan sudah menemukan harga gabah di bawah Harga Pembelian Pemberian (HPP) yakni Rp 3.700 per kilogram (kg). Karena itu, ia mendorong BUMN Pangan tersebut untuk segera memanfaatkan momentum ini melakukan penyerapan sebesar-besarnya.

"Jangan sampai momentum ini lewat," tuturnya.

Karena itu, Amran bilang, Bulog akan menyerap 3 juta ton hingga 4 juta ton setara beras selama masa panen raya ini. Tim khusus dari Kemtan dan Tim dari Bulog bahu membahu di lapangan uintuk meningkatkan penyerapan. Untuk itu, Mentan meminta agar semua pihak menghilangkan ego sektoral.

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti bilang saat ini stok di Gudang Bulog hampir 1,5 juta ton. Bulog akan terus meningkatkan penyerapan khususnya penyerapan gabah. Sebab selama musim panen ini, banyak gabah yang kadar airnya masih tinggi, sehingga membutuhkan mesin pengering. Untuk mengantisipasi itu, Bulog telah mengandeng sejumlah BUMN dan BUMD serta swasta untuk menyewa mesin pengering.

"Kami sudah bekerjasama dengan PT Pertani Persero dan PT Sang Hyang Seri yang memiliki mesin pengering, penggilingan dan gudang gabah dan beras," ujar Djarot.

Bulog sendiri menargetkan menyerap 1,25 juta ton gabah pada tahun 2016 ini. Dimana sebagian besar penyerapan dilakukan pada musim panen raya tahun ini. Bulog juga telah membentuk Satuan Kerja (Satker) yang bekerjasama dengan Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) di seluruh Indonesia untuk mempercepat penyerapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×