kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.554   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.066   85,95   1,23%
  • KOMPAS100 1.026   13,53   1,34%
  • LQ45 799   12,22   1,55%
  • ISSI 222   1,90   0,86%
  • IDX30 416   7,20   1,76%
  • IDXHIDIV20 491   8,75   1,81%
  • IDX80 116   1,47   1,29%
  • IDXV30 118   1,12   0,96%
  • IDXQ30 136   2,19   1,64%

Kemtan kembangkan sapi Pasundan untuk bibit unggul


Selasa, 28 Juni 2016 / 11:10 WIB
Kemtan kembangkan sapi Pasundan untuk bibit unggul


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kemtan) tengah menjajaki sapi pasundan untuk dikembangbiakkan di sejumlah tempat di Indonesia. 

Sapi Pasundan atau dikenal dengan nama sapi rancah akan dikembangbiakan sebagai penghasil embrio di Balai Embrio Ternak Ditjen PKH di seluruh Indonesia. Diharapkan, kehadiran embrio sapi pasundan asal Sukabumi, Jawa Barat ini, turut mendongkrak produksi sapi lokal di Tanah Air.

Direktur Jenderal PKH Muladno mengatakan, pemerintah akan melakukan optimalisasi pengembangan sumber daya ternak lokal asli Indonesia.

Salah satunya dengan mendorong optimalisasi pengembangan sapi pasundan asal Sukabumi yang sudah dikembangkan di Balai Ebrio Ternak (BET) Cipelang, Jawa Barat. BET Cipelang  merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Ditjen PKH yang bertugas memp;roduksi embrio dan mentransfernya.

"Kami akan terus optimalkan pengembangan sumber daya ternak lokal, seperti pada sapi rancah dan saya juga sudah tugaskan UPT seperti BET Cipelang untuk terus melakukan seleksi agar dihasilkan ternak lokal yang berkualitas", ujar Mulando, Selasa (28/6).

Ia menjelaskan, saat ini donor sapi lokal (plasma nutfah) yang sudah ada di BET Cipelang antara lain Sapi Aceh, Sapi Bali, Sapi Madura dan Sapi Ongole. 

Menurut Muladno, pengembangan Sapi Pasundan sebagai pemenuhan daging nasional merupakan suatu langkah yang tepat di saat krisis kekurangan daging sapi saat ini. 

Sapi Pasundan ini memiliki keunggulan seperti sudah lama hidup di lingkungan tropis, Sapi Pasundan jgua lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan cuaca.

Kemampuan tubuh ternak lokal ini dalam merespon perubahan cuaca juga akan semakin baik, sehingga ternak tidak mudah stres. Selain itu, keunggulan lain dari Sapi Pasundan adalah memiliki komposisi daging lebih besar dibandingkan dengan tulang yakni 60:40 dengan berat bisa sampai 300-350 kilogram (kg).

Sapi ini telah ada sejak lama dan sudah banyak dikenal oleh masyarakat Jawa Barat. 

Menurut deskripsi pada Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 1051/Kpts/SR.120/10/2014 tanggal 13 Oktober 2014 tentang Penetapan Rumpun Sapi Pasundan disebutkan, sapi Pasundan dipelihara secara turun-temurun dan telah menyatu dengan kehidupan masyarakat peternak selama ratusan tahun.

Selain itu, sapi Pasundan telah dijadikan sebagai sumber modal kehidupan masyarakat. Persebaran Sapi Pasundan masih berada di provinsi Jawa Barat terutama di daerah Ciamis, Purwakarta, Pangandaran, Tasikmalaya, Garut, Cianjur, Sukabumi, Sumedang, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×