kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan kerja sama dengan Lapan untuk data pangan


Kamis, 16 Juni 2016 / 17:39 WIB
Kemtan kerja sama dengan Lapan untuk data pangan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Akurasi data produksi pertanian selama ini kerap diragukan. Pasalnya, antara data yang disajikan pemerintah dengan fakta di lapangan kerapa tidak saling melengkapi. 

Akibatnya, kebijakan sering salah arah yang menimbulkan persoalan setiap tahunnya. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kemtan) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tentang pengembangan dan pemanfaatan teknologi, data dan informasi penginderaan jauh satelit. 

MoU ini ditandatangani antara Sekretaris Jenderal Kemtan Hari Priyono dengan Sekretaris Utama Lapan, Ignatius Loyola Arisdiyo.

"Kerja sama ini guna mendukung pembangunan pertanian melalui upaya perbaikan kualitas data pangan,” kata Hari Priyono saat memberikan arahan dalam penandatanganan MoU di Kantor Pusat Kemtan, Kamis (16/6). Ia bilang, hasil pengolahan data dari citra satelit dapat diakses publik melalui http://sig.pertanian.go.id/fasetanamanpadi/.

Menurut hari, data Lapan yang digunakan untuk mendukung perbaikan data pangan berupa citra satelit. Yaitu CitraIkonos, GeoEye, QuickBird, WorldView-1, WorldView-2, dan Pleides digunakan untuk pemetaan lahan pertanian sawah, perkebunan, hortikultura maupun pemetaan infrastruktur jaringan irigasi, jalan usaha tani dan lainnya. 

Kemudian, Citra Landsat, NOAA, dan MODIS digunakan untuk peramalan fase pertanaman padi.

Untuk memantau pertanaman padi mulai dari fase penggenangan, fase tanam, vegetatif-1, vegetatif-2, vegetatif maksimum, generatif-1, generatif-2, hingga panen dan bera, dipantau menggunakan citra landsat-8. 

Hasil dari citra satelit ini, lanjut Hari, sangat bermanfaat digunakan sebagai sarana early warning system dan bahan pengambilan kebijakan pangan. Selain itu, untuk perancangan teknis di lapangan di antaranya program percepatan tanam, estimasi kebutuhan benih, pupuk, pasca panen, dan juga estimasistok

Hasil pengolahan data citra satelit ini tentunya dilakukan ground-cek di beberapa lokasi untuk mengevaluasi validitas dan kemantapan sistemnya. 

Apabila sudah teruji andal, terhadap formula citra satelit ini, maka diharapkan dapat dijadikan sebagai pengganti metode pengukuran luas tanam, panen dan produktivitas yang dilakukan konvensional. 

Kemtan berharap hasil citra satelit ini dapat digunakan sebagai second-opinion terhadap keraguan data pangan yang saat ini banyak diperdebatkan.

Sementara itu, Sekretaris Utama Lapan, Ignatius menerangkan pemanfaatan citra satelit ini memiliki cakupan yang lebih luas sehigga akurasi datanya mencapai 88% yakni dapat mengetahui kapan waktu panen, tingkat produktivitas suatu tanaman, mencitrakan luas lahan baku, dan lahan tanam. 

Ia menyampaikan Lapan telah bekerja sama dengan Kemtan sebelumnya sebanyak empat kali dan saat ini yang ke lima kalinya. Untuk itu, ia berharap dalam MoU ini, dapat memacu dan meningkatkan pelayanan publik Kementan.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementan, Suwandi menambahkan kelebihan pemantauan pertanaman padi melalui citra satelit ini yakni citra satelit tidak menipu, akurasi lebih tinggi, mampu meminimalisir personal error, dan dijamin terbebas dari intervensi berbagai kepentingan. 

"Dengan citra satelit, data disajikan secara transparan dan fair dapat divalidasi oleh para pihak," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×