Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi jagung berdasar data Kementerian Pertanian yang merujuk Badan Pusat Statistik, tercatat dalam keadaan positif. Pada periode Januari-Agustus, realisasi produksinya dilaporkan mencapai 22,23 juta ton.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Sumarjo Gatot Irianto menyampaikan realisasi produksi pada tahun ini dalam tren positif yang bakal terus berlangsung hingga akhir tahun.
Hingga akhir tahun, sesuai Angka Ramalan I (ARAMI) yang dirilis Kementan, produksi jagung diperkirakan mencapai 30,05 juta ton.
Adapun panen jagung tersebut menyebar tak hanya di Jawa, namun banyak terjadi di area luar Jawa seperti di Kolaka di Sulawesi Tenggara, Tojo Una Una di Sulawesi Tengah.
"Hamparan luas tapi infrastruktur mereka tidak baik," kata dia, Senin (1/10).
Oleh karena kondisi infrastruktur yang tidak mumpuni, jagung di kawasan Sulawesi saat masuk ke Jawa menjadi mahal karena terbebani beban logistik.
Maka, Gatot berharap pemerintah dapat meningkatkan realisasi pembangunan infrastruktur di area tersebut untuk mendorong fasilitas dasar.
Tapi tak hanya pemerintah, pihak swasta juga diharapkan memberikan investasi untuk membangun pabrik dan pengembangan area tersebut.
Karena, dalam kondisi distribusi yang susah, petani dan pengusaha area tersebut memutuskan untuk ekspor.
Dalam catatan Gatot, ekspor jagung tahun ini hingga Juli telah mencapai 261.763 ton, meningkat besar dari ekspor sepanjang tahun 2017 di 1.747 ton dan ekspor tahun 2016 sebesar 14.490 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News