kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,11   2,80   0.31%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemtan klaim produksi pertanian terdongkrak


Rabu, 02 November 2016 / 20:10 WIB
Kemtan klaim produksi pertanian terdongkrak


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Upaya Kementerian Pertanian (Kemtan) meningkatkan capaian produksi pangan belum terasa di masyarakat. Pasalnya, harga sejumlah komoditas pangan di pasaran masih tergolong tinggi. Kendati begitu, Kemtan mengklaim produksi beberapa komoditas akan surplus di akhir tahun. Salah satunya disebabkan faktor pembangunan infrastruktur.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kemtan Hasil Sembiring mengatakan ada beberapa penyebab terjadinya lompatan produksi pangan tahun ini lantaran sejumlah proyek pembangunan infrastruktur pertanian sudah mulai berfungsi.

Dia mengambil contoh saat ini, pembagian alat sistem pertanian berupa traktor dan sejenisnya telah mencapai 180.000 unit, pembangunan embung, longstorage atau dam parit telah mencapai 1.235 unit, rehabilitas jaringan irigasi telah mencapai 3.05 juta hektare (ha), cetak sawah mencapai 142.394 ha, pengembangan lahan rawa mencapai 2.000 ha, dan optimalisasi lahan telah mencapai 1.03 juta ha.

"Pembangunan infrastruktur pertanian dan pembagian alat pertanian-mesin pertanian dalam dua tahun terkahir ini menjadi salah satu pemicu peningkatan produksi pangan," ujar Hasil, Selasa (1/11).

Selain itu, ia juga bilang asuransi pertanian telah mengkover lahan pertanian seluas 373.000 ha dan subsidi pupuk mencapai 9.55 juta ton per tahun. Karena itu, ia mengklaim produksi padi akan melampauhi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yakni sebesar 76,22 juta ton.

Sebab, pada akhir tahun 2016, Kemtan memprediksi produksi padi akan mencapai 79,14 juta ton. Kendati begitu, target tersebut belum mencapai target internal Kemtan sebesar 80,29 juta ton.

Untuk peningkatan produksi jagung pada tahun 2017, Kemtan berjanji akan membangun 3 juta ha lahan baru. Pembangunan tambahan lahan produksi jagung ini lebih tinggi dari tahun ini sebesar 1,7 juta ton.

Guru Besar IPB Dwi Andreas Santosa mengatakan pembangunan irigasi yang dilakukan Kemtan memang sangat strategis untuk meningkatkan produksi pertanian. Sebab irigasi pertanian ini sudah lama terlupakan dan hampir 30 tahun tidak tersentuh.

Dengan pembangunan irigasi pertanian ini, maka lahan-lahan pertanian yang selama ini hanya bisa berproduksi satu kali setahun bisa menjadi dua kali hingga tiga kali. "Kerusakan irigasi pertanian itu terjadi masif, jadi pembangunan irigasi itu pasti memiliki dampak signifikan pada peningkatkan produksi pertanina," ujarnya.

Namun, dia mengatakan pembagian alat sistem pertanian seperti traktor belum dapat membuat petani sejahtera. Pasalnya, petani di Pulau Jawa selama ini sudah terbiasa memakai traktor. Justru yang harus diperbaiki pemerintah adalah menjaga harga pangan ditingkat petani tetap tinggi. Sebab selama ini pemerintah belum mampu menjaga agar harga padi atau beras di tingkat petani tinggi. Kemampuan Perum Bulog pun masih terbatas. Untuk itu pemerintah harus mencari cara bagaimana harga pangan di tingkat petani tetap tinggi.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×