Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) optimistis akan bisa mencapai target asuransi pertanian tahun ini. Tahun ini, Kemtan kembali menargetkan akan terdapat 1 juta hektare lahan yang terdaftar dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan 120.000 ekor sapi atau kerbau yang terdaftar dalam Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS).
"Kita harus optimistis target tersebut tercapai. Yang kita fasilitasi itu juga kan yang sesuai dengan ketentuan, kalau belum sesuai, tugas kami untuk membina mereka," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kemtan, Pending Dadih Permana kepada Kontan.co.id, Senin (7/5).
Berdasarkan catatan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), sampai kuartal I 2018, premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebesar Rp 46, 32 miliar, sementara premi Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) sebesar Rp 8,98 miliar. Sawah yang terdaftar dalam AUTP sekitar 250.000 ha, sementara sapi atau kerbau yang terdaftar dalam AUTS sekitar 45.000 ekor.
Pending tidak menampik bahwa masih ada hambatan-hambatan yang masih dihadapi dalam menjalankan program asuransi pertanian ini. Menurutnya, masih dibutuhkan penyuluhan dan bimbingan kepada petani. Kedisipilnan petani dalam mencatat dan mendokumentasikan juga perlu ditingkatkan, terlebih bagi petani yang mendaftarkan sawahnya lewat kelompok.
"Tetapi dengan banyaknya petani yang mendaftarkan lahannya lewat kelompok, artinya kan sudah mulai tumbuh kesadarannya. Meski untuk mencatat dan mendokumentasikan, sudah tugas kami untuk membantu dan membina," jelas Pending.
Saat ini, Kemtan masih fokus pada program AUTS dan AUTP. Namun, dia mengatakan asuransi pertanian ini masih akan terus dikembangkan. Bahkan, saat ini pihaknya sedang intensif mengkaji asuransi pertanian untuk cabai dan bawang merah. Asuransi untuk jagung pun sedang terus dikaji.
"Setiap komoditas pertanian itu memiliki indeksi resiko yang berbeda-beda. Inilah yang sedang kami kaji, apa yang harus dicover, berapa penentuan premi yang dipertanggungkan dan lainnya," ujar Pending.
Pending pun mengatakan, pihaknya masih fokus pada AUTS dan AUTP karena dua komoditas tersebut yang saat ini memiliki prospek yang baik. Ke depannya asuransi ini akan terus dikembangkan khususnya bila komoditas pertanian tersebut berkembang dengan masif dan petani membutuhkan perlindungan.
Saat ini, Pending mengatakan bahwa pihaknya belum akan memperbesar target luas lahan atau sapi yang terdaftar dalam AUTS dan AUTP. Dia berharap seiring dengan pemahaman bahwa asuransi pertanian tersebut adalah hal yang penting, maka petani maupun peternak mulai sadar untuk mengakses asutansi pertanian sevara mandiri.
Dengan pemahaman ini, Pending pun berharap perusahaan jasa asuransi melihat ini sebagai sebuah peluang bisnis. Sehingga, selain bisa melindungi petani, perusahaan asuransi juga masih tetap bisa menjalankan bisnisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News