Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bisnis pakan dinilai memiliki prospek untuk terus bertumbuh. Sri Widayati, Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, melihat tiga perusahaan pakan yang terdaftar di bursa saham menunjukkan kinerja yang positif.
"Penjualan segmen pakan CPIN, JPFA dan MAIN selama triwulan satu 2019 tumbuh antara 22,8% hingga 36,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2018," kata Sri Widayati ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/7). Kinerja ini menunjukkan adanya prospek yang positif dalam bisnis pakan di Indonesia.
Lebih lanjut Sri Widayati menjelaskan, target pakan tahun 2019 sebesar 20,7 juta ton atau naik 6,7% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar 19,4 juta ton. Realisasi produksi pakan sampai dengan bulan Juni 2019 mencapai 8,2 juta ton.
"Besarnya target tersebut disesuaikan dengan potensi permintaannya, yang dalam lima tahun terakhir yang pertumbuhannya sekitar 6,5%," kata Sri Widayati lagi. Adapun pakan unggas menjadi penopang. Kontribusinya sebesar 90% dari total produksi pakan di Indonesia.
Sri Widayati bilang, pertumbuhan perusahaan pakan sejalan dengan pertumbuhan permintaan daging unggas. "Tidak hanya unggas ras seperti broiler dan layer. Tetapi juga budidaya unggas komersial lainnya seperti itik petelur atau daging, puyuh," tutupnya.
Sementara itu, salah satu produsen pakan, PT Sierad Produce Tbk (SIPD), melihat bisnis pakan di Indonesia memiliki persaingan yang ketat karena banyaknya pemain atau perusahaan pakan.
"Jadi sering perang harga karena banyak pemain," kata Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk (SIPD) Tommy Wattimena ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/7). Ia juga bilang, untuk saat ini bisnis pakan sedang kelebihan kapasitas sekitar 20% hingga 30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News