kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemtan: Tiga emiten pakan masih punya kinerja baik


Kamis, 04 Juli 2019 / 20:12 WIB
Kemtan: Tiga emiten pakan masih punya kinerja baik


Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bisnis pakan dinilai memiliki prospek untuk terus bertumbuh. Sri Widayati, Direktur Pakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, melihat tiga perusahaan pakan yang terdaftar di bursa saham menunjukkan kinerja yang positif.

"Penjualan segmen pakan CPIN, JPFA dan MAIN  selama triwulan satu 2019 tumbuh antara 22,8% hingga 36,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2018," kata Sri Widayati ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/7). Kinerja ini menunjukkan adanya prospek yang positif dalam bisnis pakan di Indonesia.

Lebih lanjut  Sri Widayati menjelaskan, target pakan tahun 2019 sebesar 20,7 juta ton atau naik 6,7% dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar 19,4 juta ton.  Realisasi produksi pakan sampai dengan bulan Juni 2019 mencapai 8,2 juta ton.

"Besarnya target tersebut disesuaikan dengan potensi permintaannya, yang dalam lima tahun terakhir yang pertumbuhannya sekitar 6,5%," kata Sri Widayati lagi. Adapun pakan unggas menjadi penopang. Kontribusinya sebesar 90% dari total produksi pakan di Indonesia.

Sri Widayati bilang,  pertumbuhan perusahaan pakan sejalan dengan  pertumbuhan permintaan daging unggas. "Tidak hanya unggas ras seperti broiler dan layer. Tetapi juga budidaya unggas komersial lainnya seperti itik petelur atau daging, puyuh," tutupnya.

Sementara itu, salah satu produsen pakan, PT Sierad Produce Tbk (SIPD), melihat  bisnis pakan di Indonesia memiliki persaingan yang ketat karena banyaknya pemain atau perusahaan pakan.

"Jadi sering perang harga karena banyak pemain," kata Direktur Utama PT Sierad Produce Tbk (SIPD) Tommy Wattimena ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/7). Ia juga bilang, untuk saat ini bisnis pakan sedang kelebihan kapasitas sekitar 20% hingga 30%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×