kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan harga beras dipicu makin mahalnya gabah


Senin, 12 November 2018 / 05:30 WIB
Kenaikan harga beras dipicu makin mahalnya gabah


Reporter: Annisa Maulida | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) menjelaskan, kenaikan harga beras disebabkan karena harga gabah yang saat ini meningkat sekitar Rp 5.000 per kg.

Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, saat ini dari laporan yang diterimanya harga gabah cenderung meningkat dan ketika menjadi beras biasa atau beras dibawah medium harganya sudah mencapai Rp 9.000 per kg.

“Sedangkan untuk menjadi beras medium butuh proses produksi lagi dan harganya diatas Rp 9.450 per kg. Jadi kenaikan harga beras beberapa waktu ini disebabkan karena harga gabah yang naik,” ujarnya kepada KONTAN, Minggu (11/11).

Menurut Sutarto, kebutuhan premium lebih sedikit dibandingkan kebutuhan medium. Saat ini beras yang ada adalah beras jenis medium ke bawah dan secara nasional pasokan beras medium kebawah tetap lebih besar dari premium. Beras jenis medium kebawah umumnya diproduksi oleh penggilingan padi kecil.

“Beras medium kebawah diproses lagi untuk menjadi beras medium dan premium, biasanya di penggilingan padi menengah ke atas yang sudah memiliki alat yang lebih baik. Sekalipun penggilingan padi kecil bisa memproduksi beras jenis medium biaya produksi dan harga jualnya tidak sesuai, sehingga mereka memproduksi beras medium kebawah dan sebagian dijual dengan harga dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium di pasar tradisional pedesaan,” lanjutnya.

Sutarto menilai, HET antara beras jenis medium dan premium kurang pas. Pemerintah harus mengevaluasi HET beras medium dan beras premium, karena jaraknya terlalu tinggi dan mengupayakan agar harga gabah tidak terus naik.

“Misalnya dengan harga gabah Rp 5.000 per kg akan menjadi beras biasa sekitar Rp 9.000 per kg, lalu menjadi beras medium dengan harga sekitar Rp 10.000 per kg, seharusnya begitu. Kalau harga beras medium sekitar Rp 10.000 per kg dan beras premium Rp 12.800 per kg perbedaannya tidak terlalu jauh,” jelasnya.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×