kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan Harga CPO Diprediksi Sokong Kinerja Dharma Satya Nusantara (DSNG)


Rabu, 05 Januari 2022 / 06:45 WIB
Kenaikan Harga CPO Diprediksi Sokong Kinerja Dharma Satya Nusantara (DSNG)


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kenaikan harga crude palm oil (CPO) atawa minyak sawit menyokong kinerja keuangan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG). Langkah emiten menambah kapasitas produksi semakin membawa prospek cerah. 

Berdasarkan laporan keuangan hingga kuartal III-2021, DSNG berhasil catatkan pertumbuhan pendapatan 15,32% year on year (yoy) menjadi Rp 5,05 triliun. Penjualan kelapa sawit memberi kontribusi terbesar di 81% dari total penjualan atau senilai Rp 4,1 triliun.

Sementara, laba bersih berhasil meroket 153,93% yoy menjadi Rp 415,88 miliar. 

Manajemen DSNG mengatakan permintaan minyak nabati dunia selama kuartal II dan III-2021, serta krisis energi di beberapa negara mendorong kenaikan harga CPO. 

Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Siapkan Capex Hingga Rp 800 Miliar untuk Tahun 2022

Selain itu, kinerja segmen produk kayu juga meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi global khususnya negara tujuan ekspor seperti Jepang dan Amerika Serikat.

Penjualan DSNG dari segmen usaha produk kayu mencapai Rp 956 miliar atau naik 35% dibandingkan tahun lalu. Sentimen positif datang dari kenaikan baik volume penjualan maupun harga rata-rata panel dan engineered flooring.

Pada kuartal III 2021, DSNG mencatat pertumbuhan EBITDA sebesar 37% menjadi Rp 1,3 triliun dibandingkan kuartal III tahun lalu Rp 947 miliar. Margin EBITDA juga membaik dari 22% pada kuartal III tahun lalu menjadi 26% pada tahun ini. 

Baca Juga: Siapkan Dana Rp 800 Miliar, DSNG Melanjutkan Pembangunan Pabrik CPO Tahun Depan

Head of Investment PT Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe memproyeksikan kinerja DSNG yang positif bisa berlanjut di sepanjang 2022. Kinerja dapat tersokong karena harga CPO di 2022 masih dalam level tinggi, yaitu di atas RM 4.500. 

DSNG juga disokong oleh kemampuannya dalam menambah produksi. Kiswoyo melihat DSNG masih memiliki usia pohon yang muda sehingga produksi akan terus naik.

"Produksi yang naik bisa membuat kinerja naik, ini ditambah keuntungan lagi dari harga CPO yang masih tinggi," kata Kiswoyo, Selasa (4/1). 

Produksi yang meningkat membuat DNSG juga akan mengoperasionalkan pabrik baru. Manajemen sempat mengatakan telah menyiapkan belanja modal Rp 700 miliar-Rp 800 miliar.

Dana tersebut ditujukan untuk pemeliharaan infrastruktur dan penyelesaian dua pabrik kelapa sawit (PKS) baru yang tertunda di 2021 akibat pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Rekomendasi Saham Hari Ini (7/12), Analis Pilih Saham-Saham Berikut

Lokasi PKS di Muara Wahau, Kutai, Kalimantan Timur memiliki kapasitas olahan sebesar 60 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam. Ada pun PKS di Nagabulik, Kalimantan Tengah memiliki kapasitas olahan 45 ton TBS per jam. Alhasil, DSNG di tahun ini berpotensi memiliki kapasitas produksi sebesar 675 TBS per jam. 

Kiswoyo memproyeksikan pertumbuhan pendapatan DSNG di tahun 2022 naik sekitar 10%-20% yoy. Kiswoyo merekomendasikan beli dengan target harga wajar di Rp 700. Selasa (4/1), harga saham DSNG naik 0,40% ke Rp 498 per saham. 

Sedangkan, Andreas Kenny Analis BRI Danareksa merekomendasikan beli dan memasang target harga Rp 1.000. Kompak, Yasmin Soulisa Analis Ciptadana Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp 780. 

Baca Juga: Jelang pembukaan bursa, simak rekomendasi saham untuk dibeli hari ini Selasa (7/12)

Sekedar informasi, DSNG masuk dalam dua indeks saham baru berbasis kinerja environmental, social and governance (ESG), yakni ESG Quality 45 IDX KEHATI dan ESG Sector Leader IDX KEHATI yang ebrlalu mulai 20 Desember 2021 sampau 31 Mei 2022. 

Manajemen mengatakan masuknya DSNG ke dalam dua indeks berbasis ESG tersebut berarti menunjukkan adanya pengakuan oleh pelaku pasar atas konsistensi DSNG dalam menerapkan standar bisnis berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×