kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan Harga Jadi Salah Satu Sebab Anjloknya Penjualan Mobil Nasional


Rabu, 13 Maret 2024 / 07:57 WIB
Kenaikan Harga Jadi Salah Satu Sebab Anjloknya Penjualan Mobil Nasional
ILUSTRASI. Penjualan mobil di Indonesia masih lesu sepanjang dua bulan pertama tahun 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil di Indonesia masih lesu sepanjang dua bulan pertama tahun 2024. Kondisi ekonomi dan daya beli yang belum stabil, ditambah kenaikan sejumlah harga jual mobil cukup mempengaruhi permintaan produk mobil di pasar. 

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional terkoreksi 22,6% year on year (YoY) menjadi 140.274 unit pada Januari-Februari 2024. Pejualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional juga berkurang 15% YoY menjadi 148.649 unit pada periode yang sama.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, perekonomian Indonesia belum menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Alhasil, sebagian konsumen memilih menunda pembelian mobil baru untuk sementara waktu.

Baca Juga: Penjualan Mobil Nasional Kembali Menurun pada Februari 2024

Kenaikan harga sejumlah mobil baru di pasar juga berdampak pada permintaan dari para konsumen. Sebagai contoh, mobil sejuta umat Toyota Avanza mengalami kenaikan harga Rp 2 juta pada Januari 2024 lalu. Harga Toyota Fortuner juga melonjak Rp 4 juta pada awal tahun ini.

Merek lainnya seperti Daihatsu juga ikut mengalami kenaikan harga. Contohnya pada model Daihatsu Ayla dan Luxio yang harga jualnya naik masing-masing Rp 1 juta dan Rp 4,3 juta pada Januari silam.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, efek kenaikan harga sejumlah mobil baru terhadap kinerja pasar otomotif nasional kemungkinan hanya bersifat sementara. Sebab, mayoritas konsumen mobil pada dasarnya berasal dari kelas menengah atas yang di atas kertas punya tabungan cukup untuk membeli mobil baru.

"Kenaikan harga mobil baru sebenarnya sudah menjadi tren biasa di tiap awal tahun, karena ada penyesuaian dengan kondisi inflasi dan kurs terkini," ujar dia, Selasa (12/3).

Baca Juga: Ini Profil Seluruh Pabrik Mobil Listrik yang Sudah dan Akan Beroperasi di Indonesia

Peluang peningkatan penjualan mobil nasional cukup terbuka pada bulan-bulan berikutnya. Terlebih lagi, pertengahan tahun nanti beberapa pameran otomotif digelar.

"Diharapkan pertumbuhan ekonomi membaik pada bulan-bulan mendatang, sehingga penjualan mobil meningkat," jelas Jongkie, Selasa (12/3).

Secara umum, Gaikindo tetap memproyeksikan penjualan mobil nasional berada di level 1,1 juta unit pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×