Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Lidya Yuniartha
KONTAN.CO.ID - BALI. Dalam rangka memperingati Hari Kopi Sedunia, Kopi Kenangan meluncurkan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) berupa Sip for Sustainability. Inisiatif berkelanjutan untuk petani kopi arabika dari Kintamani, Bali, yang memasok biji kopi untuk seri Beans of the Champion.
Program ini merupakan salah satu upaya Kopi Kenangan untuk memperkuat rantai kopi Indonesia dari hulu ke hilir, juga mendorong masa depan industri usaha kopi yang lebih berkelanjutan.
Inneke Lestari, Senior Vice President Legal and Corporate Affairs Kenangan Brands menjelaskan, program ini lantaran perkembangan perubahan iklim global yang berpengaruh pada kesulitan untuk mendapatkan biji kopi, dan berkembang menjadi isu-isu lain di lapangan yang berkaitan dengan produksi kopi.
“Karena kami berharap mempunyai impact jangka panjang, jadi kami mau mulai dari hulu ke hilir,” ujar Inneke di Bali, Rabu (1/10).
Program yang berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi biji kopi arabika di Kintamani ini didorong oleh kondisi Bali yang menjadi pusat produksi kopi penting di Indonesia, khususnya kopi arabika. Kabupaten Bangli memimpin produksi arabika sebesar 2.164 ton, membuat Bali sebagai salah satu wilayah dengan potensi kopi yang terus berkembang.
Baca Juga: Ini Upaya BTN Mendukung Sektor UMKM
Program ini pun bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan standar mutu hasil panen, sehingga kopi Bali lebih kompetitif di pasar lokal maupun internasional, sekaligus mendorong kesejahteraan petani.
Adapun, inisiatif Sip for Sustainability ini dilandasi atas tiga pilar utama Kenangan BAIK yakni Kenangan Berdaya, Kenangan Pinter, dan Kenangan Sirkular.
Lewat Kenangan Berdaya, Kopi Kenangan memberdayakan para petani kopi untuk mendukung praktik pertanian berkelanjutan sheingga lingkungan lebih terjaga. “Sehingga hasil panen meningkat dan kopi Indonesia lebih kompetitif di pasar global,” kata Inneke.
Kopi Kenangan pun memberikan dukungan ke petani dengan menghadirkan fasilitas produksi, yakni bantuan berupa mesin sutton (mesin yang memilah biji kopi berdasarkan beratnya) dan mesin potong rumput kepada petani binaan Karana Global, sebuah entitas bisnis yang tidak hanya menjual biji kopi, tetapi juga menaungi petani, pengolah, dan pedagang kopi di Bali.
Pilar kedua yakni Kenangan PinTer, berupa dukungan ilmu dan keterampilan. “Tujuannya adalah supaya kapasitas menjadi meningkat, regenerasi terjaga, kualitas kopinya juga turut meningkat sehingga daya saing biji kopi di Indonesia terus tumbuh,”kata Inneke.
Cara yang dilakukan adalah melakukan pelatihan ke petani kopi binaan bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Pelatihan ini memperkenalkan teknologi ramah lingkungan melalui penggunaan mesin potong rumput, yang didonasikan oleh Kopi Kenangan, sebagai solusi penggunaan pestisida kimia.
Program ini lahir sebagai respon atas temuan residu kimia yang melebihi ambang batas pada ekspor kopi arabika Kintamani ke Jepang pada akhir 2024. Dengan kolaborasi yang melibatkan akademisi dan pelaku usaha, diharapkan petani kopi Kintamani dapat meningkatkan kualitas sekaligus mempertahankan daya saing kopi Bali di panggung global.
Program ini tidak hanya menyasar para petani kopi aktif, tetapi juga menanamkan visi jangka panjang terhadap regenerasi sektor pertanian kopi. Bekerja sama dengan Inkubator Bisnis Universitas Udayana, Kopi Kenangan menginisiasi pelatihan bagi anak-anak petani kopi selama 3 bulan, untuk membekali mereka dengan pengetahuan tentang pertanian berkelanjutan, inovasi agrikultur, dan pengembangan bisnis biji kopi.
Selanjutnya adalah pilar Kenangan Sirkuler, yakni mendukung petani di hulu dengan pengelolaan limbah di hilir. Kopi Kenangan pun turut mengajak pelanggannya ntuk menjaga lingkungan lewat berbagai gerakan seperti menggunakan tumbler yang bisa digunakan kembali, mendaur ulang gelas plastik, membawa tas belaja dan memanfaatkan produk hasil ulang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News