Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) berfokus merampungkan sejumlah proyek pembangkit dalam beberapa tahun mendatang.
Wakil Direktur Utama KEEN Wilson Maknawi bilang pasca beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Air Putih di Bengkulu pihaknya kini masih memiliki tiga proyek pembangkit yang berjalan.
"Pembangkit kedua (PLTA Air Putih) sudah COD Januari lalu, pembangkit ketiga masih tahapan konstruksi," ujar Wilson kepada Kontan.co.id, Rabu (19/2).
Adapun, proyek pembangkit yang tengah dalam tahapan konstruksi yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Madong, Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Kencana Energi Lestari incar pertumbuhan pendapatan dua kali lipat di tahun ini
Proyek berkapasitas 10 MegaWatt (MW) ini diharapkan rampung pada 2021 mendatang.
Sejauh ini ada dua pembangkit milik KEEN yang telah beroperasi yakni PLTA Pakkat berkapasitas 18 MW yang beroperasi pada 2018 silam dan PLTA Air Putih dengan kapasitas 21 MW.
Wilson menuturkan, proyek PLTA Air Putih memakan biaya sekitar US$ 2,5 juta hingga US$ 3 juta per MW. Besaran biaya yang sama juga berlaku untuk proyek PLTMH yang tengah dikerjakan.
Kontan.co.id mencatat, KEEN membidik pendapatan dari penjualan listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk PLTA Air Putih sebesar US$ 20 juta per tahun pada tahun ini.
Baca Juga: PLTA Air Putih beroperasi, Kencana Energi (KEEN) bidik US$ 20 juta dari PLN