kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kendati ada pandemi Covid-19, PTBA terus garap proyek-proyek strategis


Minggu, 13 September 2020 / 16:50 WIB
Kendati ada pandemi Covid-19, PTBA terus garap proyek-proyek strategis
ILUSTRASI. RUPS PTBA. DOK PT Bukit Asam


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA) masih terus menggarap sejumlah proyek strategis di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.

Salah satu proyek yang sedang dikerjakan PTBA adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel 8. Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C mengatakan, hingga bulan Agustus lalu pengerjaan proyek PLTU berkapasitas 2x620 megawatt (MW) tersebut telah mencapai kisaran 50%.

Pihak PTBA sendiri menargetkan bahwa kemajuan proyek PLTU ini akan mencapai sekitar level 65% pada akhir tahun nanti. “Target operasional PLTU Mulut Tambang terbesar di Indonesia tetap di kuartal I-2022,” ujar Pollo kepada Kontan, hari ini (13/9).

Sebagai informasi, PTBA menggandeng China Huadian Hongkong Company Ltd untuk membangun PLTU Mulut Tambang Sumsel 8. Keduanya membentuk perusahaan konsorsium bernama PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP). Ketika beroperasi, PLTU tersebut akan menyerap batubara sebanyak 5,4 juta ton di tiap tahun.

PTBA juga memiliki pipeline proyek PLTU di Halmahera Timur. PLTU ini merupakan kolaborasi perusahaan holding pertambangan MIND ID antara PTBA dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). “Proyek PLTU FeNi Haltim statusnya sedang dalam kajian internal di pihak Antam,” imbuh Pollo.

Baca Juga: Gandeng Pelindo II, Bukit Asam (PTBA) yakin kinerja operasional akan membaik

Lebih lanjut, PTBA masih berupaya mengembangkan proyek hilirisasi batubara di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Rencananya, PTBA menggarap proyek gasifikasi batubara dengan produk Dimethyl Ether (DME) yang diyakini bisa mengurangi impor LPG di masa mendatang.

PTBA menggandeng Air Products & Chemical, Inc asal Amerika Serikat untuk mengerjakan proyek tersebut.

Selain itu, Pollo bilang, pihaknya juga bekerja sama dengan Puslitbangtek Migas Lemigas Kementerian ESDM untuk melaksanakan uji laboratorium dan uji terapan terkait proyek gasifikasi batubara tersebut. “Kami juga bekerja sama dengan Puslitbang Tekmira untuk membantu kajian analisis manfaat biaya (cost benefit),” ungkap dia.

Sebagai catatan, pabrik berteknologi gasifikasi batubara tersebut ditargetkan PTBA akan selesai di akhir tahun 2023 mendatang.

Selanjutnya: Kinerja semester I-diproyeksi melemah, saham Bukit Asam (PTBA) dinilai masih menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×