kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepak sayap bisnis diler Nusantara Group


Jumat, 29 September 2017 / 22:43 WIB
Kepak sayap bisnis diler Nusantara Group


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbicara bisnis diler tak bisa mengesampingkan grup Nusantara. Semua berawal , Yusran Eddy, pendiri PT Nusantara Indah. Perusahaan yang didirikan tahun 1973 ini awalnya merupakan importir mobil merek Alfa Romeo, Chevrolet, dan Citroen.

Bersama dua saudaranya, Joe Ferry dan Joe Frans, Joe Surya meneruskan bisnis warisan sang ayah dan menjadikan Nusantara Group sebagai salah satu pemain otomotif terbesar. Kini Nusantara Group memiliki 55 diler, baik mobil (BMW, Mitsubishi, Mazda) maupun motor (Harley Davidson).

Namun, sukses di bisnis keluarga tak membuat Joe Surya puas. Ia membangun satu perusahaan baru, yakni Maxindo. Selain mendatangkan motor BMW lewat PT Maxindo Moto, ia juga mendirikan PT Maxindo International Nusantara Indah (MINI) yang khusus impor Mini Cooper, produk BMW juga

Joe Surya, Presiden Direktur Nusantara Group menjelaskan saat ini bisnis diler makin ketat. Alhasil marjin laba yang didapat pun makin tergerus. "Kami sudah 40 tahun berbisnis dan kami akan terus memperkuat portfolio bisnis kami," kata Joe kepada KONTAN.co.id, Jumat (29/9).

Joe Surya, yang juga Presiden Direktur PT Nusantara Berlian Motor menjelaskan saat ini pihaknya memang fokus menggarap diler Mitsubishi. Saat ini Nusantara Group punya 7 diler di Jakarta, Sumatera dan Indonesia Timur. "Ke depannya kami akan kembangkan baik yang passenger maupun fleet," katanya.

Menurutnya dengan adanya Xpander maka penjualan Mitsubishi diperkirakan akan terus naik. Di samping itu di fleet lewat merek Triton pasarnya menurutnya masih berkembang. "Untuk merk baru kami belum ada rencana tambah," katanya.

Untuk bisa bertahan, di ketatnya persaingan Nusantara group menurutnya terus mengembangkan bisnis derivatif otomotif. Seperti pengembangan perusahaan finansial, insurance, dan juga body repair.

"Selain itu kami terus perbaiki sistem internal lewat inovasi dan juga mulai melihat teknologi sebagai tumpuan bisnis," katanya.

Menurutnya salah satu langkah utama mengembangkan sumber daya manusia di internal perusahaan. Sebab menurutnya bila sudah mengembangkan orang maka bisnis akan terus bisa berjalan. "Baru kemudian pengembangan fisik seperti diler baru dan lainya," kata Joe.

Joe memprediksi dalam dua tahun ke depan masyarakat akan makin melek teknologi. Alhasil pihaknya mempersiapkan untuk pelayanan penjualan maupun purna jual yang bisa sinergi dengan teknologi. "Masyarakat bisa membeli secara online sehingga showroom nantinya hanya akan melayani after sales," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×