kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala SKK Migas: Perairan Utara Bali Diduga Simpan Cadangan Gas Jumbo


Selasa, 23 Mei 2023 / 23:06 WIB
Kepala SKK Migas: Perairan Utara Bali Diduga Simpan Cadangan Gas Jumbo
ILUSTRASI. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat kunjungan ke Sumur?Eksplorasi Sungai Anggur Selatan-1?(SAS-1) milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Sele Raya Belida di Sumatera Selatan.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SURABAYA. Wilayah perairan utara Bali alias North Bali boleh jadi menyimpan cadangan gas jumbo. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, North Bali diduga memiliki cadangan gas yang cukup besar, yakni bisa separuh Blok Masela.

“Untuk jangka panjangnya North Bali diduga punya cadangan besar. Mungkin tidak sebesar Masela, tapi mungkin separuh,” ujar Dwi dalam acara Pra Forum Kapasitas Nasional yang diselenggarakan oleh SKK Migas, Senin (22/5).

Sebagai pembanding, Blok Masela memiliki cadangan terbukti mencapai 18,5 triliun kaki kubik (Tcf) dan 225 juta barel kondensat.

Pengembangan Masela diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan produksi Gas Bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun dengan rincian sekitar 9.5 juta ton LNG per tahun dan 150 mmscfd Gas Pipa.

Baca Juga: SKK Migas: TKDN Pengadaan Barang dan Jasa Industri Hulu Migas capai 64,75% di 2022

North Bali yang dimaksud oleh Dwi merujuk kepada North Bali itu adalah WK Agung I dan Agung II yang saat ini dikelola oleh British Petroleum (BP).  

Perusahaan migas asal Inggris itu memenangkan kedua wilayah kerja tersebut dalam lelang tahap II 2021 lalu yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Blok Agung I mencakup wilayah seluas 6.656 kilometer (km)2 laut dalam lepas pantai Bali dan Jawa Timur. Sementara itu, Blok Agung II berlokasi di laut dalam lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur dengan luas 7.970 km2.

Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro mengatakan bahwa BP bakal melakukan 3D seismic dan 2D seismic terlebih dahulu di tahun 2023/2024 untuk menambah data terkait potensi sumberdaya di kedua wilayah kerja tersebut.

“Apabila setelah seismic didapatkan hasil bahwa potensi tersebut bagus maka  selanjutnya dilakukan pengeboran untuk membuktikan bahwa sumber daya tersebut dapat dikategorikan sebagai cadangan,” kata Hudi saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×