kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepentingan Seluruh Stakeholder Harus Dilibatkan dalam Pengembangan Kendaraan Listrik


Selasa, 07 Maret 2023 / 15:15 WIB
Kepentingan Seluruh Stakeholder Harus Dilibatkan dalam Pengembangan Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Mobil listrik Toyota bZ 4X di pamerkan pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (11/8/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Terkait dengan upaya-upaya tersebut, Toyota Indonesia bersama berbagai pihak yang tergabung dalam kolaborasi Triple Helix kembali berpartisipasi dalam rangkaian seminar nasional bertajuk “100 Tahun Industri Otomotif Indonesia, Mewujudkan Indonesia Net-Zero Emission (NZE) yang berlangsung di Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, pada Selasa (7/3).

Mengusung tema “Percepatan Pengembangan Industri dan Ekosistem Baterai di Indonesia Menuju Populasi Elektrifikasi”, seminar ini ingin menyampaikan pesan pentingnya pengembangan industri dan ekosistem baterai dalam upaya mengakselerasi populasi xEV di Indonesia. 

Pada seri ke-5 seminar nasional ini hadir para pembicara dari pihak pemerintah, akademisi dan industri, yaitu Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sripeni Inten Cahyani, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto, SVP Corporate Strategy & Business Development PT Indonesia Battery Corporation (IBC) Adhietya Saputra, Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho, Managing Director Deloitte, serta akademisi Khoirunurrofik (LPEM-UI), serta Prof. Agus Purwanto dan Prof. Wahyudi Sutopo yang keduanya dari UNS Solo.

Dalam seminar ini dibahas mengenai perlunya strategi dan terobosan sebagai pemahaman yang sama guna mendukung upaya percepatan popularisasi pasar xEV, antara lain melalui pengembangan ekosistem industri baterai untuk baterai yang kompetitif, implementasi kebijakan insentif dari pemerintah yang tidak hanya terfokus ke BEV tetapi juga kepada PHEV dan HEV, serta pengembangan langkah-langkah non fiskal secara bertahap yang sejalan dengan insentif fiskal. 

Toyota Indonesia menyadari industri elektrifikasi membutuhkan ekosistem yang jauh berbeda dengan kendaraan konvensional. Tidak hanya dalam hal infrastruktur pendukung, tapi juga dalam hal rantai pasok atau supply chain dan SDM-nya.

Karenanya, dalam kesempatan Seminar Nasional ini, pada hari Senin, 6 Maret Toyota mendonasikan hybrid engine & 3 core component set (transaxle, baterai, & PCU) kepada UNS. donasi ini diberikan oleh Bob Azam yang diterima langsung oleh Dekan Fakultas Teknik UNS.

Toyota Indonesia memandang penting peningkatan keterampilan dan keahlian SDM untuk membangun ekosistem yang handal untuk pengembangan industri xEV ke depan, termasuk dalam pengembangan industri baterai. Pengembangan SDM merupakan salah satu pilar utama industri, termasuk dalam transformasi industri otomotif nasional menuju era netralitas karbon dan industri xEV. 

“Kita harus bisa memastikan, SDM Indonesia mempunyai keterampilan dan keahlian yang mampu menghadapi era elektrifikasi, termasuk dalam pengembangan ekosistemnya,” kata Bob Azam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×