Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Perdebatan mengenai fasilitas LNG yang akan digunakan di Blok Masela masih terus berlangsung. Pemerintah belum juga mengambil keputusan terkait revisi plan of development (POD) I Blok Masela yang penting untuk kelanjutan proyek tersebut.
Ketua SKK Migas, Amien Sunaryadi menyebut revisi POD I Blok Masela yang seharusnya sudah disetujui pada akhir tahun lalu hingga saat ini belum juga diputuskan. Ini berarti, keputusan terkait Blok Masela sudah terlambat selama tiga bulan yang akhirnya akan berdampak pada mundurnya jadwa proyek.
Namun Amien menegaskan biarpun pemerintah menunda keputusan, namun SKK Migas akan berusaha agar final investment decision (FID) bisa selesai pada 2018 mendatang. "Misalnya bisa besok bisa disetujui POD-nya maka kami akan dorong untuk menyelesaikan FID. Kalau bisa didorong dua tahun selesai, mungkin akhir 2018 atau barangkali Januari 2019 bisa selesai juga," ujar Amien pada Rabu (2/3) di Gedung DPR/MPR RI Jakarta.
Jika persetujuan POD tersebut ditentukan segera dan FID bisa selesai pada 2018, maka on stream gas dari Blok Maluku diproyeksi pada 2024. Dengan begitu pemerintah pusat dan daerah sudah bisa mendapatkan dana bagi hasil pada 2025.
Namun jika pemerintah memutuskan agar operator Blok Masela menggunakan fasilitas on shore maka FID minimal bisa mundur selama tiga tahun atau baru selesai pada 2021. Mundurnya FID karena operator harus merevisi POD terlebih dahulu dengan mengkaji dan menghitung ulang seluruh invesasi.
Dengan begitu, on stream Blok Masela diproyeksi baru terjadi pada tahun 2027. "Jadi memang keputusan POD ini tidak boleh mundur lagi. SKK migas targetnya dari akhir tahun kemarin kan, makanya Kepala SKK Migas berharap minggu depan sudah ada," kata Amien.
Sementara itu, Arie Naufel Iskandar Corporate Manager Communication & Relations Department Inpex mengatakan perusahaan asal Jepang tersebut masih terus menanti keputusan dari pemerintah. Inpex pun masih berharap keputusan segera diambil agar keberlangsungan proyek bisa sesuai jadwal dari revisi POD I Blok Masela yang diajukan oleh Inpex.
"Jadi ya kami hanya bisa berharap bahwa akan jauh lebih baik buat kami apabila keputusan pemerintah lebih cepat karena semakin cepat keputusan bisa diberikan dari pemerintah, maka semakin cepat kami menjalankan apa yang ada di POD," jelas Ari.
Ari pun menegaskan Inpex sudah membuat kajian mendalam untuk merevisi POD I Blok Masela tersbeut. Inpex pun meyakini kajian tersebut adalah kajian yang terbaik sehingga SKK Migas memberikan rekomendasi kepada Kementerian Kementerian ESDM.
Kajian tersebut juga sudah menyentuh banyak aspek seperti ekonomi dan sosial. "Banyak faktor yg dikaji kenapa inpex merasa yakin dengan proposal yang diajukan," kata Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News