kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.909   21,00   0,13%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Kerjakan proyek Doup, J Resources Nusantara dapat pinjaman sindikasi US$ 231,984 juta


Senin, 29 April 2019 / 09:37 WIB
Kerjakan proyek Doup, J Resources Nusantara dapat pinjaman sindikasi US$ 231,984 juta


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT J Resources Nusantara (JRN) telah mendapatkan perjanjian pinjaman sindikasi sebesar US$ 231,984 juta dengan PT Bank Negara Indonesia (BNI). Pembiayaan tersebut akan digunakan JRN untuk merealisasikan proyek Doup, sehingga anak usaha dari PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) ini bisa menambah aset perusahaan .

Selain itu, dengan pembiayaan tersebut, JRN bisa melakukan refinancing pinjaman yang dimiliki guna memperkuat kondisi finansial. Adapun, dalam Perjanjian Pembiayaan Sindikasi ini, ditetapkan bahwa jangka waktu perjanjiannya berlangsung sampai dengan 8 tahun.

"Dengan fasilitas pinjaman ini, kami bisa mengembangkan proyek Doup sehingga bisa menambah satu aset produksi kami," kata Edi Permadi, Direktur JRN dalam keterangan tertulisnya.

Edi menyampaikan, proyek Doup tersebut dimiliki oleh salah satu anak perusahaan JRN, yaitu PT Arafura Surya Alam. Adapun, proyek yang akan dikembangkan tersebut berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara.

Sebelumnya, pada tahun 2013, JRN berhasil membangun dua pabrik pengolahan, yaitu pabrik pengolahan emas di Bakan, Sulawesi Utara. Pabrik tersebut dioperasikan oleh PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM).

Pabrik pengolahan emas lainnya berada di Seruyung, Kalimantan Utara, yang dioperasikan oleh PT Sago Prima Pratama (SPP). JRN pun memiliki 4 site operasi dengan pabrik pengolahan emas.

Rinciannya, dua aset sedang dalam tahap pengembangan, yaitu Proyek Doup dan Proyek Pani di Gorontalo, yang dimiliki oleh PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM). Sedangkan dua aset lainnya dalam tahap eksplorasi yaitu Bolangitang dan Bulagidun yang juga dimiliki oleh GSM.

Pembiayaan dari BNI diharapkan dapat menyokong pembangunan proyek Doup yang rencananya akan selesai dan mulai berproduksi di akhir tahun 2020. Proyek tersebut direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 140.000 oz per tahun dan umur tambang selama lebih dari 10 tahun.

Sementara itu, jumlah cadangan (reserve) dan sumber daya (resource) dari Proyek Doup per Desember 2018 yang sudah memenuhi standard JORC adalah sebesar 1.917 Koz dan 3.335 Koz.

Lebih lanjut, Edi pun menjelaskan bahwa aset atau proyek milik anak-anak perusahan JRN selalu mengutamakan penerimaan tenaga kerja lokal yang mengacu pada standar kompetensi dari perusahaan serta Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Edi menegaskan, semua aset yang berada di Indonesia tersebut 100% dioperasikan oleh anak-anak bangsa, dimana 70% - 85% tenaga kerja tersebut berasal dari lokal lingkar tambang dan sekitarnya

“Kami juga berkomitmen mengutamakan aspek keselamatan dan pemeliharaan lingkungan dalam kegiatan pertambangan di seluruh lokasi tambang. Kami yakin, jika kedua hal ini diperhatikan produktivitas tambang akan meningkat” ungkap Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×