Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Kesepakatan perjanjian perusahaan patungan antara PT Krakatau Steel dengan Pohang Iron dan Steel Company alias Posco akhirnya ditandatangani Rabu, (4/8). Kedua perusahaan ini telah bersepakat untuk mendirikan pabrik baja berkapasitas 3 juta ton per tahun dengan nilai investasi sebesar US$ 6 miliar.
Komisaris PT Krakatau Steel Ansari Bukhari mengatakan, setelah penandatanganan ini, diharapkan perusahaan patungan akan bisa dibentuk tiga bulan mendatang. "Tapi hingga saat ini nama perusahaan hasil patungan antara KS dan Posco ini belum ditentukan," ujar Ansari di Jakarta Rabu (4/8).
Ansari yang juga Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil dan Aneka (ILMTA) Kementerian Perindustrian ini mengatakan nantinya pabrik baru hasil kerjasama KS dan Posco ini akan menghasilkan produk baja yang lebih baik ketimbang produk baja yang selama ini sudah dihasilkan KS.
Ia mencontohkan, untuk produk pelat baja (Hot Rolled Plate) dengan tingkat ketebalan yang lebih tipis. "Selama ini KS bisa memproduksi HRP dengan ketebalan 2 milimeter (mm), sedangkan di pabrik baja milik KS dan Posco ini nanti bisa menghasilkan baja dengan ketebalan hingga 1,8 mm," kata Ansari.
Selain itu, pabrik KS dan Posco ini juga akan menghasilkan pelat baja dengan ukuran lebih lebar. "Produk yang dihasilkan adalah pelat baja dengan lebar hingga 5 meter," ujar Ansari.
Ia mengatakan, setelah perusahaan patungan dibentuk pada tiga bulan mendatang, sesuai rencana pembangunan fisik pabrik pada tahap pertama akan dimulai akhir tahun ini. "Pembangunan pabrik akan selesai pada akhir tahun 2013 mendatang," jelas Ansari.
Dengan adanya pabrik baja patungan antara KS dan Posco ini diharapkan akan bisa mengurangi impor baja Indonesia. Maklum, selama ini kebutuhan baja nasional sebesar 10 juta ton per tahun; padahal produksi industri baja nasional saat ini hanya mencapai sebesar 6 juta ton. Dus, sisa kebutuhan baja sebesar 4 juta ton masih harus dipenuhi dengan impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News